Ket. Foto : Kepala BPBD TTS, Yeri Nakamnanu
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Timor Tengah Selatan (TTS), Yeri Nakamnanu mengatakan, Pemda TTS telah memasukan proposal permohonan bantuan pembangunan rumah bagi 272 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak akibat bencana alam tanah longsor. Proposal yang ditujukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini langsung diantar Bupati TTS, Eduard Markus Lioe didampingi Kepala BPBD TTS.
Bupati TTS dikatakan Yeri meminta agar BNPB membantu Pemda TTS membangun rumah hunian tetap untuk para korban bencana. Tetapi karena kendala waktu dan biaya, BNPB akan lebih dahulu membangun rumah hunian sementara bagi 189 KK yang rumahnya mengalami rusak berat akibat tanah longsor.
“ Pak Bupati maunya hunian tetap, tetapi anggaran yang tersedia tahun ini sangat terbatas dan waktunya sudah di penghujung tahun. Sehingga BNPB mengarahkan untuk terlebih dahulu diberikan bantuan hunian sementara dan dijanjikan tahun depan (2026) baru dibangun hunian tetap,” jelas Yeri yang ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin 10 November 2025.
272 KK yang menjadi korban bencana sepanjang tahun 2025 dikatakan Yeri tersebar di 22 Desa/Kelurahan di Kabupaten TTS termaksud 91 KK DI Desa Kuatae. Dari 272 KK tersebut, 189 KK rumahnya mengalami rusak berat sementara 83 KK rumahnya mengalami rusak ringan dan sedang.

“ Untuk Desa Kuatae, ada 91 Kk yang rumahnya rusak akibat bencana tanah longsor. Dengan rincian 66 Kk rumahnya rusak berat sedangkan 25 KK rumahnya mengalami rusak ringan dan sedang,” ujar Yeri.
Seluruh administrasi terkait bantuan hunian sementara dari BNPB sambung Yeri sudah beres. Pihaknya saat ini menunggu informasi lanjutan dari BNPB terkait pembangunan hunian sementara untuk 189 KK tersebut.
“ Untuk hunian sementara akan dibangun tahun ini. Nantinya akan bentuk kelompok kerja untuk pembangunan hunian sementara. Untuk teknis nantinya akan diatur dalam juknis,” terangnya.
Ditanya terkait korban longsor yang masih bertahan di GOR Nekmese, Yeri menyebut hingga saat ini masih ada 36 KK yang bertahan di GOR Nekmese. BPBD bersama dinas terkait tetap menyediakan kebutuhan komsumsi untuk para korban hingga saat ini.
“ Sampai saat ini kebutuhan makan minum dan kebutuhan lainnya para korban masih disediakan Pemda TTS. Sambil menunggu bantuan rumah dibangun, Pemda TTS tetap memperhatikan kebutuhan para korban yang masih bertahan di GOR Nekmese,” ungkapnya.
Terkait cuaca ekstrim yang sementara berlangsung, Yeri mengatakan, pihaknya telah membuat surat
peringatan dini terkait cuaca ekstrim agar warga Desa Kuatae tetap waspada.
Selain itu, BPBD terus melakukan pemantauan langsung ke Desa Kuatae dan membangun komunikasi dengan Pemdes setempat terkait cuaca ekstrim yang saat ini terjadi sebagai langkah preventif. Jika turun hujan lebat, warga dihimbau untuk waspada.
“ Komunikasi dengan Pemdes Kuatae terus kita lakukan mengingat saat ini hujan deras masih turun. Warga kita himbau untuk tetap waspada saat hujan deras turun dalam waktu yang cukup lama,” pungkas Yeri. (DK)
















