KUPANG – Lomba mewarnai dan melukis tingkat pelajar di Kupang resmi digelar di Aula Taman Budaya Kupang, Selasa (30/7/2019) petang. Lomba tersebut melibatkan sekitar 500 pelajar dari berbagai PAUD/TK, SD, SMP dan SMA/SMK di kota Kupang.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTT, Drs. Falentinus Bhalu mewakili Kepala Dinas Dikbud NTT, Drs. Benyamin Lola, M.Pd membuka dengan resmi lomba yang digelar sehari ini.
Kadis Benyamin dalam sambutannya memberi pesan bahwa penyelenggaraan lomba ini tidak hanya sekedar proses atau mendapatkan juara sebagai pelukis terbaik, namun memiliki pesan untuk menanamkan rasa kecintaan kita akan lingkungan.
\”kita merasa bangga jika putra putri kita memiliki keterampilan dalam bidang seni lukis, karena kesenian adalah produk pembinaan dalam menciptaan Sumber Daya Manusia bidang kesenian,\” kata Falentinus saat membacakan sambutan tertulis Kadis Disdik NTT, Benyamin Lola.
Falentinus menyebut salah satu potensi Sumber Daya Manusia di NTT dalam bidang seni budaya adalah seni rupa. Menurutnya, jika ditarik dari persepsi sejarah kebudayaan bahwa seni rupa yang didalamnya terdapat cabang lain yaitu ; seni lukis, patung, kriya, merupakan warisan nenek moyang, karena dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat selala ditemui unsur-unsur seni rupa tradisional.
\”Seperti; motif tenun dan komposisi pewarnaan, pahat-pahatan dalam rumah –rumah adat, patung-patung (totem) dari kayu, patung dari batu, arsitektur rumah adat dan lain-lain. Semua produk visual tersebut merupakan karya seni rupa, lebih khusus seni lukis,\” bebernya
Dia juga menjelaskan, kesenian merupakan salah satu wahana bagi manusia untuk mengeksperikan diri. Kesenian juga memiliki posisi yang strategis dalam dunia pendidikan. Melalui kesenian manusia akan mampu mengasah kepekaan hati nurani dan mengaktualisasikan potensi seninya yang pada akhirnya akan memperhalus budi pekerti dan perilakunya.
\”Pendidikan kesenian dapat menunjang pengembangan karakter peserta didik baik secara organis, neuromuskuler, intelektual, emosional dan sosial, serta meningkatkan daya cipta, rasa dan karya para siswa maupun generasi muda. Muaranya adalah pada upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya dibidang seni, serta penguatan dibidang karakter,\” jelas Falentinus.
Lanjutnya, kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan program Nawacita Presiden Republik Indonesia yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan melakukan revolusi karakter bangsa yang dilaksanakan melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bidang seni budaya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, kata dia, turut mempersiapkan, membekali peserta didik sebagai generasi emas Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan Pendidikan Karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan dimasa depan.
\”Pemerintah mendorong peningkatan leterasi dasar, kompetensi berpikir, kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Sesuai dengan tema lomba yang diusung yaitu Bersih Itu Indah, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah memulai satu gerakan kebersihan lingkungan yang bebas dari sampah,\” ujar Falentinus.
Kabid PKLK juga menambahkan bahwa, selain kebersihan adalah pangkal dari kesehatan, kebersihan juga adalah sebuah keindahan. Dalam RPJMD Provinsi NTT untuk menunjang sektor pariwisata salah satu langkah utama adalah tindakan melakukan gerakan kebersihan lingkungan dimana kita berada.
Mengakhiri sambutannya,Kabid Falentinus berharap agar melalui lomba ini kiranya akan muncul banyak pelajar yang tekun, konsisten dalam menggeluti dunia seni lukis karena semua itu adalah sebagai modal peningkatan pengetahuan dan kreativitas. Sehingga proses pembangunan kesenian dalam hal ini seni lukis secara berkesinambungan akan menjadi kekuatan dan turut mensiarkan kekayaan seni budaya NTT dalam arus perkembangan peradaban dunia. *(Jhota/Editor: Leader Ismail).