Ket foto : Ketua DPC PDIP TTS, Mordhekay Liu
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Berdasarkan data C1, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pastikan tampil sebagai pemenang pemilu tahun 2024 di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Hal ini dibuktikan dengan menempatkan 6 orang wakilnya di DPRD TTS.
Meski demikian, Ketua DPC PDIP TTS Mordhekay Liu menyebut pemilu 2024 kali ini adalah pemilu yang paling bobrok dibandingkan pemilu sebelumnya.
” Pertama proses pemilu yang paling bobrok terjadi sekarang. Kalau tahun 2014 itu kelalaian PDIP sendiri sehingga tidak bisa ikut pemilu namun kali ini penyelenggara sangat bobrok dan kami temukan banyak kejanggalan”, ujar Deki saat ditemui di kediamannya,Selasa (27/2/2024).
Deki menyebut banyak saksi baik partai maupun saksi capres ditolak oleh KPPS padahal dalam PKPU harus terima tanpa alasan apapun.
Salinan itu C1 yang diterima banyak copyan padahal sesuai aturan saksi berhak mendapat salinan asli. Selain itu juga banyak kejanggalan ditemukan oleh PDIP pada pengisian C1.
Bahkan Deki menyebut ada dua PPK yaitu Fatumasi dan Nunbena yang tidak mau memberikan salinan C1 khusus calon presiden sehingga PDIP akan laporkan pidana.
Persoalan ini sporadis terjadi dan PDIP sedang mengumpulkan data untuk segera melaporkan ke Bawaslu.
“kami temukan banyak kejanggalan sehingga kami akan laporkan ke Bawaslu dan akan pertanyakan saat pleno tingkat Kabupaten.Saat ini tim sedang lakukan finalisasi data dan saya akan datang sendiri ke Bawaslu”, tandasnya.
Dengan banyak temuan itu, dirinya menyimpulkan bahwa kebobrokan ada pada penyelenggara di semua tingkatan.
Terkait pengawasan menurut Deki, pengawas TPS tidak punya SDM yang memadai sehingga ketika terjadi pelanggaran tidak ditindaklanjuti.
“kami lihat ketika ada temuan, pengawas TPS justru diam padahal harusnya itu jadi temuan mereka untuk ditindak.Yang terjadi mereka menunggu laporan dari peserta pemilu”,ujar Deki.(Sys).