Ket foto : Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) saat kegiatan pelatihan kuliner
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bonle’u Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menghasilkan 11 jenis produk pangan lokal pasca pelatihan kuliner selama dua hari terhitung Selasa 17 – Rabu 18 September 2024.
Pelatihan berlangsung di Aula Kantor Desa Bonle’u yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) sebagai kolaborasi antara Pemdes Bonle’u untuk memanfaatkan hasil pertanian masyarakat serta meningkatkan ekonomi masyarakat.
11 jenis produk pangan lokal yang dihasilkan itu terbuat dari ubi kuning, ubi ungu, wortel, ubi kayu (singkong), jahe, kunyit dan pangan lokal lainnya.
Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,Roby Selan mengatakan pelatihan kuliner di Desa Bonle’u sebagai bentuk kerjasama antara Pemda TTS melalui Dinas yang dipimpinnya bersama Pemdes Bonle’u dan masyarakatnya.
Menurutnya, Desa Bonle’u memiliki potensi yang sangat menarik yakni alamnya indah serta potensi pertanian sangat baik sehingga perlu adanya pelatihan untuk pengolahan hasil pertanian menjadi bahan siap saji.
Selain itu kata Roby, Desa Bonle’u merupakan desa penyangga wisata. Apa lagi status Cagar Alam Mutis berubah menjadi Taman Nasional maka wisatawan mancanegara akan terus mendatangi lokasi sehingga perlu adanya persiapan pangan lokal.
“Alam Bonle’u sendiri sudah sejuk dan indah dipandang. Apa lagi Pemdes Bonle’u sudah sediakan Kebun Agrowisata maka pengunjung pasti datang sehingga harus ada ole-ole yakni produksi pangan lokal, maka harus ada pelatihan,”Ucapnya.
Bukan saja pelatihan tetapi Disparekraf Kabupaten TTS juga hibahkan peralatan bagi Pokdarwis Hidup Baru Desa Bonle’u untuk terus berkreasi pasca pelatihan kuliner.
Kepala Desa Bonle’u Yumeding Fobia berterima kasih kepada Pemda TTS melalui Dinas Pariwisata yang sudah melakukan pelatihan kuliner bagi warganya.
Pelatihan tersebut menurut Megi, sangat bermanfaat bagi pemuda-pemudi yang tergabung dalam Pokdarwis Hidup Baru Desa Bonle’u. Sebab, akan berdampak bagi pendapatan Pokdarwis dan juga perekonomian masyarakat.
“Pasti perputaran perekonomian akan berubah. Kalau jual pisang satu tandan Rp 50.000 tapi diolah menjadi keripik pasti meningkat, sama juga dengan ubi dan kain sebagainya. Sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat,”Katanya.
Dengan demikian, mantan wartawan Victory News ini menjelaskan jika pendapatan dari pengolahan pangan lokal meningkat maka dengan sendirinya akan menekan tingginya angka TKI, karena di Desa sudah ada lapangan kerja.
Megi juga mengaku pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 6 Ha untuk kebun Agrowisata Desa Bonle’u. Kebun tersebut ditanami tanaman umur panjang seperti jeruk 500 pohon, apel 1.100 pohon, kopi 500 pohon dan anggur 100 pohon.
Selain itu juga ada tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran untuk menjawab kebutuhan pasar yang dikelolah oleh Pokdarwis Desa Bonle’u.
“Terima kasih kepada Pak Kadis Pariwisata, karena sudah menjawab usulan kami yang kami sampaikan melalui Musrenbangcam pada 2022, yang mana saat itu oleh Disparekraf meminta untuk membentuk Pokdarwis dan kami bentuk pada 12 September 2023 dilakukan pengukuran dan ditahun ini ada pelatihan kuliner,”Ucapnya.
Untuk diketahui sebagai instruktur atau tutor pada pelatih kuliner ini diibawah pimpinan Ibu Ketua TP PKK Desa Ajaobaki yang sudah berhasil mengolah pangan lokal sebanyak 33 jenis produk.
Hadir pada acara pembukaan kegiatan ini, Kadis Parekraf, Sekdis, Kabid Pengawasan Wisata, Kabid Ekraf dan pegawai lainnya.
Usai pelatihan hari kedua, Kadis Parekraf Roby Selan juga menyerahkan bantuan peralatan bagi Pokdarwis Hidup Baru Desa Bonle’u untuk terus berkreasi.(TIM).