Ket foto : Nampak Plt Asisten Ekonomi dan Pembangunan,Apris A Manafe,SE,M.Si saat pertemuan dengan warga Kuatae
Laporan Reporter SUARA TTS.COM, Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) akhirnya merespons keluhan warga Kuatae yang masih terlantar pasca bencana longsor. Melalui Plt. Asisten Pengembangan Ekonomi, Apris A. Manafe, SE., M.Si., Pemda mengakui proses relokasi hingga kini belum tuntas karena terkendala izin lahan di tingkat kementerian.
“Pemerintah sudah berupaya, bahkan lokasi di Sonapolen sempat dibersihkan. Namun belakangan muncul informasi lokasi itu tidak bisa dipakai. Untuk izin lahan sekarang bukan lagi ke Gubernur, tetapi langsung ke kementerian, dan prosesnya cukup panjang,” jelas Apris.
Apris menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menerima kepastian resmi dari kementerian. Ia juga mengaku pernah ditawari lahan 2 hektar dari warga, namun lokasinya terlalu dekat dengan titik rawan sehingga belum bisa disetujui. “Kami juga sudah minta kajian dari BMKG, tapi hasilnya sampai sekarang belum keluar,” tambahnya.
Di sisi lain, warga mulai resah. Imanuel Faot, salah seorang korban longsor, mengungkapkan sebagian besar warga memilih kembali ke rumah masing-masing karena jenuh menunggu kepastian. “Sejak Maret pemerintah tawarkan opsi Civic Center dan Sonapolen, tapi sampai sekarang tidak jelas. Banyak warga akhirnya kembali perbaiki rumah mereka meski rusak parah,” ujarnya.
Ia menegaskan, masyarakat hanya berharap pemerintah segera memberi kepastian lokasi relokasi. “Masih ada sekitar 22 KK yang tetap bertahan di GOR karena rumah mereka hancur dan belum bisa ditempati. Kami minta pemerintah segera tentukan lokasi yang jelas,” tegas Imanuel.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan bersama Pemda, aparat TNI, camat, serta tokoh masyarakat pada Jumat, 29 Agustus 2025.