Ket. Foto : Bupati TTS, Eduard Markus Lioe
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Bupati TTS, Eduard Markus Lioe angkat bicara terkait kehadirannya di Sonaf Amanuban pada Senin 15 September lalu. Pria yang akrab disapa Buce ini mengaku, dirinya hadir di Sonaf Amanuban karena diundang untuk menghadiri acara adat.
“ Saya ini kalau diundang, mau acara sosial, pemerintahan, agama atau pun budaya saya selalu berusaha untuk hadir. Saya menghargai undangan yang masuk. Kehadiran saya juga merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk semua kegiatan, baik itu kegiatan pemerintahan, keagamaan, sosial maupun kegiatan budaya,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis 18 September 2025 di kantor bupati TTS.
“ Awalnya, saya mengira kalau acara adat yang dimaksud adalah peresmian Sonaf Amanuban. Saya baru tahu kalau ada agenda penobatan raja Amanuban itu saat sudah di tengah acara. Dalam undangan yang masuk itu hanya sebut acara adat saja, tapi tidak disebut agendanya penobatan raja Amanuban,” sambungnya.
Dirinya mengaku kaget karena acara tersebut berbuntut panjang dan menjadi polemik di masyarakat, khususnya masyarakat Amanuban.
“ Saya kaget lihat di sosial media ternyata ada polemik, ada pro dan kontra. Saya berharap hal tersebut bisa diselesaikan dengan duduk bersama dan bicara dengan baik-baik,” ujarnya.
Untuk diketahui, penobatan Drs. Jonathan Nubatonis menjadi raja Amanuban berbuntut panjang. Selain mendapatkan penolakan dari para amaf di wilayah Amanuban.
Arman Tanono selaku kuasa hukum para amaf akan segera melayangkan somasi kepada pihak terkait termaksud Jonathan Nubatonis untuk membatalkan penobatan raja Amanuban tersebut karena telah mencederai hati masyarakat Amanuban. Jika somasi nanti tidak diindahkan maka pihaknya akan mengambil langkah hukum.
Sementara itu, Bill Nope, Putra Mahkota Kerajaan Amanuban membantah jika acara yang berlangsung pada Senin lalu tersebut merupakan acara penobatan Drs. Jonathan Nubatonis sebagai raja Amanuban. Acara itu disebutnya hanya sebagai acara syukuran mengenang peristiwa September 1987 silam. Karena Destar dan so’it banam asli masih ada pada keluarga Nope.
Diberitakan sebelumnya, Drs. Jonathan Nubatonis resmi dinobatkan menjadi raja Kerajaan Amanuban dalam acara penobatan yang berlangsung di Sonaf Amanuban, Senin 15 September 2025. Proses ini merupakan tindaklanjut dari penyerahan kekuasaan yang sebelumnya dipegang keluarga Nope kepada empat suku besar di wilayah kerajaan Amanuban yaitu Nuban, Nubatonis, Tenis dan Asbanu pada 15 September 1987 silam.
Hadir dalam kegiatan penobatan raja Amanuban diantaranya, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe bersama istri, mantan bupati TTS, Paul Mella bersama istri, perwakilan keluarga Nope, perwakilan keluarga Nuban, Natonis, Tenis dan Asbanu. (DK)