Example 728x250
BeritaPEMERINTAHANPERISTIWASOSIAL

Koalisi Suara Rakyat TTS Pertanyakan Penanganan Relokasi Korban Longsor Kuatae, Ini Penjelasan Bupati

22
×

Koalisi Suara Rakyat TTS Pertanyakan Penanganan Relokasi Korban Longsor Kuatae, Ini Penjelasan Bupati

Sebarkan artikel ini
SUARA TTS.COM/DionKota
Example 468x60
Ket. Foto ; Nampak koalisi suara rakyat TTS saat tiba di halaman kantor DPRD TTS

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

SUARA TTS. COM | SOE – Koalisi suara rakyat TTS menggelar aksi demo, Kamis 25 September 2025. Dipimpin Alfred Baun, massa aksi yang berjumlah kurang lebih  60 orang tersebut tiba di gedung DPRD TTS sekitar pukul 10.30 WITA.

Example 300x600

Saat tiba di halaman gedung DPRD TTS, massa aksi langsung disambut wakil ketua DPRD TTS, Aris Nenobahan bersama beberapa anggota DPRD TTS. Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, S.H., S.I.K., M.H., juga terlihat hadir menyambut massa aksi.
Massa aksi lalu diarahkan masuk ke lobi gedung DPRD TTS sebagai tempat berdialog.
Beberapa saat kemudian, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe dan Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay juga ikut bergabung dalam dialog bersama koalisi suara rakyat TTS.
Salah satu tuntutan koalisi suara rakyat TTS adalah mempertanyakan terkait lambatnya proses relokasi korban longsor di Desa Kuatae. Di mana hingga 6 bulan berlalu, Pemda TTS belum juga membangun hunian bagi para korban di tempat relokasi.


Ket. Foto : Nampak suasa dialog antara koalisi suara rakyat TTS bersama Bupati TTS, Pimpinan DPRD TTS, Kapolres TTS dan Kasi Intel Kejari TTS

“ Pak Bupati, kenapa proses relokasi korban tanah longsor di Desa Kuatae sangat lambat. Bahkan hingga saat ini masih ada korban yang bertahan di tempat pengungsian (GOR Nekmese),” tanya Alfred.
Dirinya meminta agar Pemda TTS segera menentukan tempat relokasi dan segera membangun hunian bagi para korban mengingat sebentar lagi akan memasuki musim penghujan.
“ Ini sebentar lagi sudah musim hujan. Bagaimana dengan nasib para korban? Kami desak agar Pemda TTS harus segera membangun hunian untuk mereka,” desaknya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe menjelaskan, lambatnya proses relokasi disebabkan oleh lokasi relokasi yang terpaksa harus berpindah dari Sonapolen ke lokasi baru yang sudah dihibahkan oleh keluarga Talan di Desa Kuatae ( lokasi aman dari zona longsor) .
“ lokasi relokasi awalnya di Sonapolen, Kelurahan Cendana seluas 5 hektar (masuk kawasan hutan). Kita sudah kasih turun alat berat untuk pembersihan dan sudah berkoordinasi dengan Provinsi. Namun saat kita mulai kasih bersih dari UPT Kehutanan minta agar pohon-pohon jangan di tebang. Mereka minta agar rumah untuk para korban longsor dibangun di antara pepohonan. Sementara kawasan itu pepohonannya cukup padat. Kita takutnya bangun habis rumah, ada pohon yang tumbang dan menimpa rumah. Ini jadi masalah lagi. Sehingga kita putuskan untuk pindahkan lokasi relokasi masih di desa Kuatae juga tapi aman dari longsor,” jelas Bupati.
Untuk pembangunan rumah bagi para korban lanjut Bupati, BNPB sudah menyatakan kesediaan untuk membantu membangun rumah bagi para korban. Untuk itu, Pemda lewat BPBD sementara menyiapkan kelengkapan administrasi guna dimasukan ke BNPB.
“ Saat ini kita sudah buka jalan baru untuk masuk ke lokasi relokasi dan mulai pembersihan. Minggu ini kita rampungkan administrasinya dan langsung kita antar ke BNPB untuk bisa mendapatkan alokasi anggaran guna membangun rumah hunian tetap bagi para korban longsor,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Tingginya intensitas curah hujan yang melanda Kabupaten TTS memicu terjadinya longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe. Longsor yang terjadi tidak hanya merusak fasilitas umum seperti jalan dan kantor desa saja, tetapi juga merusak rumah warga.
Hujan yang masih turun hingga Sabtu Sore menyebabkan tanah masih terus bergerak dan ancaman longsor masih terus membayangi warga.
Oleh sebab itu, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, tak kurang dari 100 KK telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“ Ada sekitar 100 KK lebih yang sudah mengungsi karena rumah mereka terkena dampak longsor. Sebagian mengungsi ke rumah keluarga dan sebagian lagi mengungsi ke GOR Nekmese Soe,” ungkap Kades Kuatae, Parco Paulus Salem. (DK)

Example 300250
Example 120x600