Example 728x250
BeritaNasional

Budaya TTS Melangkah ke Pentas Nasional, Enam Karya Diusulkan Jadi Warisan Budaya Takbenda 2025

9
×

Budaya TTS Melangkah ke Pentas Nasional, Enam Karya Diusulkan Jadi Warisan Budaya Takbenda 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Ket foto : Nampak Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay bersama staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu 

SUARA TTS.COM, JAKARTA –  Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengikuti Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi. Kegiatan ini berlangsung 5–11 Oktober 2025 di Hotel Sutasoma Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Example 300x600

Kehadiran delegasi Kabupaten TTS dalam sidang tersebut menandai komitmen kuat pemerintah daerah dalam melestarikan dan memperjuangkan pengakuan terhadap kekayaan budaya lokal. Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay, menyampaikan dukungan dan semangat penuh terhadap pengusulan enam karya budaya khas TTS untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Adapun enam karya budaya yang diusulkan yakni:

1. Juk Timor (Bijol/Leku Boko) – alat musik tradisional khas TTS yang digunakan dalam upacara adat dan berbagai kegiatan masyarakat.

2. Tarian Oko Mama – tarian tradisional yang mencerminkan nilai kebersamaan, penghargaan terhadap perempuan, dan gotong royong.

3. Usaku merupakan makanan tradisional yang memiliki keistimewaan dan nilai sejarah

4. Puta Laka’ – makanan tradisional yang menjadi simbol kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan pangan lokal.

5. Rumah Adat Ume Lopo – arsitektur tradisional Timor yang sarat makna filosofi kebersamaan dan identitas sosial masyarakat.

6. Tenun Jenis Motif Lotis adalah kerajinan tangan dan merupakan karya budaya yang memiliki nilai filosofi

Wakil Bupati Jhony Army Konay dalam sambutannya menegaskan bahwa pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

“Kabupaten TTS adalah daerah yang kaya akan nilai-nilai budaya dan tradisi. Pengusulan karya budaya ini bukan hanya untuk mendapatkan pengakuan nasional, tetapi untuk memastikan budaya kita tetap hidup, dipraktikkan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujar Wabup Army.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah telah menjalankan berbagai program nyata dalam pelestarian budaya, antara lain Festival Budaya TTS yang digelar rutin setiap tahun. Festival ini menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat dari berbagai usia untuk menampilkan karya budaya daerah, termasuk lomba dan pertunjukan yang melibatkan pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA serta berbagai sanggar seni lokal.

Selain itu, Pemkab TTS juga telah mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah melalui program Muatan Lokal (Mulok), dengan tujuan agar generasi muda memahami dan mencintai warisan leluhur sejak dini.

“Kita tidak boleh malu dengan budaya kita sendiri. Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, budaya lokal harus menjadi benteng moral dan identitas yang kokoh,” tegas Wakil Bupati.

Dalam arah kebijakannya, Pemerintah Kabupaten TTS berkomitmen untuk terus mendorong pelestarian budaya melalui:

-Peningkatan kapasitas pelaku budaya dan sanggar seni,

-Dukungan terhadap riset dan dokumentasi budaya,

-Penyediaan ruang dan event budaya reguler,

-Kerja sama dengan lembaga pendidikan dan perguruan tinggi, serta

-Pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.

Sebagai informasi, sejumlah karya budaya TTS sebelumnya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional, di antaranya Tarian Bonet (2019), Maekaet (2022), Sbo Bano (2023), Telsain, dan Ume Kbubu (2024).

Penetapan dan pengusulan budaya ini menjadi bukti bahwa TTS terus berkomitmen menjaga eksistensi dan kebanggaan terhadap warisan leluhur, sekaligus memperkuat identitas budaya daerah di tingkat nasional maupun internasional.

“Warisan budaya bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga aset masa depan. Melalui pelestarian budaya, kita membangun generasi muda yang berkarakter, beradab, dan bangga terhadap jati diri Timor,” tutup Wakil Bupati Jhony Army Konay.(Sys)

 

Example 300250
Example 120x600