Example 728x250
Berita

Aipda Yeskiel Hadjo, Polisi dari Kualin yang Menyalakan Harapan Lewat Pendidikan dan Pertanian

2
×

Aipda Yeskiel Hadjo, Polisi dari Kualin yang Menyalakan Harapan Lewat Pendidikan dan Pertanian

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Laporan Reporter SUARATTS.COM, Erik Sanu

SUARA TTS.COM | SOE – Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai aparat kepolisian, Aipda Yeskiel Hadjo, Wakapolsek Kualin, Polres Timor Tengah Selatan (TTS), menunjukkan wajah lain dari pengabdian seorang polisi.

Example 300x600

Selama lebih dari 16 tahun bertugas di wilayah terpencil Kecamatan Kualin, Yeskiel mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa dan memberdayakan masyarakat setempat.

Kualin, sebuah kecamatan di pesisir selatan Kabupaten TTS yang berjarak sekitar 73,5 kilometer dari Kota Soe dan 123 kilometer dari Kota Kupang, menjadi saksi perjuangan Yeskiel yang tak kenal lelah memperjuangkan akses pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Berawal dari keprihatinannya melihat banyak anak usia sekolah yang tidak mengenal bahasa Inggris, pada tahun 2009 Yeskiel memulai bimbingan belajar bahasa Inggris gratis di rumahnya. Les ini dibuka setiap Sabtu untuk anak-anak mulai usia 6 tahun hingga mahasiswa, dibantu oleh kerabatnya yang menjadi tutor.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan berlanjut saat ia bersama istrinya, Feby Nailius, mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Lembaga ini menjadi wadah pendidikan nonformal bagi mereka yang putus sekolah agar bisa menamatkan jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Tak hanya itu, Yeskiel juga membuka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan kelompok bermain di beberapa desa seperti Tuanfau, Toineke, Neufnanu, dan Tuapakas. Semua program ini dijalankan tanpa memungut biaya sepeser pun.

Selain peduli pada dunia pendidikan, Yeskiel juga terjun ke bidang pertanian dan pemberdayaan ekonomi. Ia membentuk kelompok wanita tani dan kelompok tani di Desa Kualin. Bersama warga, ia menggarap lahan seluas 4 hektare untuk menanam jagung, bayam, terong, mentimun, kacang panjang, lombok, dan kangkung. Semua biaya pengolahan lahan dan bibit ditanggungnya dari gajinya sebagai anggota Polri. Hasil panen dibagi berdasarkan kesepakatan bersama.

Bagi para lulusan SMA yang ingin melanjutkan kuliah namun terkendala biaya, Yeskiel memfasilitasi mereka bergabung dengan Universitas Terbuka (UT) melalui sistem kuliah jarak jauh. Ia bahkan menyediakan wifi gratis bagi sekitar 150 warga yang mengikuti kuliah daring dari rumahnya.

Atas dedikasi dan ketulusannya, Kapolda Nusa Tenggara Timur memberikan penghargaan kepada Aipda Yeskiel Hadjo. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kapolres TTS, AKBP Hedra Dorizen, S.H., S.I.K., M.H., dalam upacara peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), di lapangan apel Mapolres TTS.

Dalam kesempatan itu, Yeskiel mengungkapkan bahwa apa yang ia lakukan semata-mata karena panggilan hati dan tanggung jawab moral.

“Tantangan pasti ada, tapi justru itu menjadi motivasi untuk terus berbuat hal-hal positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolres TTS dan Kapolsek Kualin atas dukungan dan apresiasi yang diberikan selama ini.

Sementara itu, Camat Kualin, Wilhelmus Nabunome, memberikan apresiasi tinggi terhadap pengabdian Yeskiel yang dinilai melampaui tugas pokoknya sebagai aparat kepolisian.

“Pak Yeskiel telah mengubah wajah pendidikan di Kualin. Apa yang beliau lakukan menjadi bukti nyata bahwa kehadiran polisi bisa membawa perubahan positif di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dengan ketulusan, kerja keras, dan semangat pengabdian yang luar biasa, Aipda Yeskiel Hadjo bukan hanya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, tetapi juga penyala harapan bagi generasi muda dan petani di Kualin. (Sys).

Example 300250
Example 120x600