Example 728x250
BeritaHealthPEMERINTAHANSOSIAL

Tangis Nuri Pecah Di Malam Renungan AIDS Yang Digelar SSP

2
×

Tangis Nuri Pecah Di Malam Renungan AIDS Yang Digelar SSP

Sebarkan artikel ini
SUARA TTS.COM/DionKota
Example 468x60
Ket. Foto : Nampak Nuri sedang menangis dalam fragmen yang dibawakan di malam renungan AIDS 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

SUARA TTS. COM | SOE – Nuri, gadis remaja asal Soe, Kabupaten TTS tak kuasa menahan tangis ketika mengetahui dirinya positif mengidap HIV AIDS. Dirinya bingung bagaimana virus mematikan tersebut bisa masuk ke dalam tubuhnya.
Kabar buruk tersebut didapatkan Nuri dari seorang bidan yang menyampaikan hasil pemeriksaan lab Nuri.
Di tengah rasa shocknya Nuri diperhadapkan dengan situasi penolakan dari kedua orang tuanya.
Nuri hanya bisa menangis histeris saat kedua orang tua mengusirnya dari rumah karena dianggap memalukan keluarga dan bisa menularkan penyakit tersebut kepada anggota keluarga lainnya.
Beruntung Nuri mendapatkan dukungan dari tenaga medis dan sesama pengidap HIV AIDS. Bidan dan teman sesama pengidap HIV AIDS berhasil meyakinkan kedua orang tua Nuri untuk bisa kembali menerima Nuri. Bidan juga memberikan edukasi kepada orang tua Nuri jika HIV AIDS tidak menular lewat sentuhan tangan dan bertukar alat makan.
Teman pengidap HIV AIDS juga meminta kedua orang tua Nuri untuk terus mendukung dan memberikan semangat kepada Nuri agar kedepan harus rutin meminum obat ARV guna menekan pertumbuhan virus dalam tubuh Nuri. Jika Rutin mengkonsumsi obat tersebut, Nuri akan tetap sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa.
“ Bapa, mama harus kasih semangat dan dukung Nuri. Jangan tolak atau diskriminasi Nuri. Nuri butuh dukungan untuk bisa lawan virus ini. Bapa mama harus perhatian Nuri biar minum obat teratur nanti bisa sehat seperti saya,” ungkap teman pengidap HIV AIDS dalam fragmen yang dipentaskan dalam malam renungan AIDS, Senin 1 Desember 2025 malam di aula kantor Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP)

Example 300x600
Ket. Foto : Nampak para peserta malam renungan AIDS sedang menyalakan lilin

Fragmen ini merupakan bagian dari acara malam renungan yang digelar Yayasan SSP. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Yayasan SSP, Rambu Mella, Sekertaris KPAD, Okto Nabunome, tokoh agama, perwakilan pemda TTS, perwakilan APH, kelompok dampingan sebaya dan para pengurus Yayasan SSP.
Dalam sambutannya, Direktur Yayasan SSP, Rambu Mella mengatakan, kegiatan malam renungan AIDS merupakan kegiatan rutin tahunan yang menjadi bagian dari kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Perempuan. Melalui malam renungan AIDS dikatakan Rambu, seluruh masyarakat diajak untuk mengenang para pengidap HIV AIDS yang telah meninggal dunia dan memberikan dukungan dan semangat kepada para pengidap HIV AIDS yang masih berjuang melawan penyakit mematikan tersebut.
Melalui moment tersebut, Rambu mengajak semua elemen masyarakat, pemerintah dan tokoh agama untuk bersatu melawan diskriminasi, Stigma negatif dan kebijakan yang tidak berpihak terhadap para penderita HIV AIDS.
“ Kita harus berkomitmen menghentikan diskriminasi yang masih terjadi terhadap pengidap HIV AIDS baik itu di fasilitas pelayanan kesehatan, di sekolah, di tempat kerja maupun di lingkungan masyarakat. Pemerintah harus hadir memberikan jaminan layanan kesehatan yang memadai dan memberikan perlindungan hukum bagi para pengidap HIV AIDS,” pinta Rambu.
“ Setiap orang berhak diperlakukan secara adil, bermartabat, kasih dan mendapatkan penghargaan yang sama sebagai manusia termaksud para pengidap HIV AIDS. Oleh sebab itu saya mengajak kita semua untuk terus berkomitmen melawan setiap diskriminasi dan stigma negatif terhadap para pengidap HIV AIDS,” sambungnya.
Pantuan SUARA TTS. COM, Malam renungan AIDS tahun 2025 mengangkat tema “ Bersama hadapi perubahan, Jaga keberlanjutan layanan HIV”. Selain diisi fragmen drama, malam renungan AIDS juga diisi dengan doa bersama dan menyalakan lilin bersama sebagai bentuk dukungan kepada para pengidap HIV AIDS. (DK)

Example 300250
Example 120x600