Ket foto : Peserta Bimtek Verval Data ATS
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melalui Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) berhasil melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Verifikasi dan Validasi (Verval) Data Anak Tidak Sekolah (ATS). Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, sejak 15 hingga 20 Desember 2025.
Bimtek tersebut terlaksana berkat kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan Pusat Data dan Informasi Kemendikdasmen, BPMP Provinsi NTT, Komisi IV DPRD Kabupaten TTS, Dinas PMD, Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten TTS, serta Program INOVASI NTT.
Kegiatan Bimtek Verval Data ATS dilaksanakan dalam tiga angkatan, dengan peserta terdiri dari operator desa dan kelurahan. Dari total 245 desa dan 11 kelurahan di Kabupaten TTS, sebanyak 224 desa dan 10 kelurahan mengikuti kegiatan ini, sementara 21 desa dan 1 kelurahan berhalangan hadir.
Hasil dari kegiatan ini terbilang signifikan. Sebanyak 10.294 anak dari total 21.467 data ATS di Kabupaten TTS berhasil diverifikasi dan divalidasi. Sisanya terdiri dari 4.276 data ATS yang berasal dari desa dan kelurahan yang tidak mengikuti kegiatan, serta 6.897 data residu yang masih tercatat pada satuan pendidikan.
Terkait data residu di satuan pendidikan, Dinas P&K Kabupaten TTS berkomitmen untuk menindaklanjutinya pada Januari 2026 melalui operator Dapodik di masing-masing satuan pendidikan, mengingat jumlahnya yang cukup besar.
Berdasarkan data per 15 Desember 2025 pukul 10.30 WITA, jumlah ATS di Provinsi NTT mencapai 146.969 anak (data bergerak), dengan 21.481 anak di antaranya berada di Kabupaten TTS. Angka ini menjadikan TTS sebagai kabupaten dengan jumlah ATS tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Upaya penanganan ATS ini merupakan langkah strategis Dinas P&K Kabupaten TTS dalam meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan, khususnya pada indikator Angka Partisipasi Sekolah (APS). SPM sendiri merupakan salah satu alat ukur kinerja pemerintah daerah, sehingga isu ATS menjadi sangat krusial untuk ditangani secara serius dan berkelanjutan.
Dalam laporannya, Ketua Panitia kegiatan, Jakhobed E. Tahun, SP, selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang PAUD Dinas P&K TTS, menegaskan bahwa penanganan ATS merupakan bagian penting dari agenda pembangunan sumber daya manusia.
“Strategi ini bertujuan untuk menurunkan angka putus sekolah, mencegah anak berisiko putus sekolah, serta memperluas akses pendidikan melalui jalur formal, nonformal, dan informal. Harapannya, tidak ada lagi anak usia sekolah di TTS yang tidak mendapatkan layanan pendidikan. Ini adalah langkah strategis menuju pendidikan yang inklusif di Kabupaten Timor Tengah Selatan,” ujarnya.
Namun demikian, ia juga mengakui bahwa tantangan dalam penanganan ATS masih cukup kompleks, mulai dari persoalan sosial ekonomi, keterbatasan akses geografis, rendahnya kesadaran orang tua, hingga kapasitas pendataan dan pendampingan yang masih perlu diperkuat melalui kolaborasi ekosistem pendidikan di Kabupaten TTS.
Sementara itu, dalam arahan penutupan kegiatan, Kepala BPMP Provinsi NTT, Ifran Karim, S.I.Pem., M.Pd., menekankan bahwa ATS merupakan prioritas utama dalam program Wajib Belajar (WAJAR) 13 Tahun.
“Untuk meningkatkan capaian SPM Pendidikan pada indikator Angka Partisipasi Sekolah, angka ATS harus ditekan. Data yang valid sangat penting agar pemerintah daerah dapat merancang program pengentasan ATS yang tepat sasaran,” tegasnya.
Ia juga menegaskan komitmen BPMP Provinsi NTT bersama mitra utamanya Program INOVASI NTT untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan yang terukur melalui Rapor Pendidikan dan SPM Pendidikan Kabupaten.
Selain fokus pada ATS, BPMP Provinsi NTT juga menjalankan program peningkatan literasi siswa kelas awal melalui Program Reading Camp. Program ini mengukur kemampuan literasi siswa melalui asesmen awal, mengelompokkan siswa sesuai level kemampuan, serta memberikan pendampingan intensif oleh guru agar peningkatan literasi dapat dicapai lebih cepat dan terarah.
Kegiatan Bimtek Penanganan ATS Tahun 2025 ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan di Kabupaten TTS.
Ke depan, Dinas P&K Kabupaten TTS akan melakukan monitoring progres verval data oleh operator desa dan kelurahan hingga mencapai 100 persen, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor bersama Komisi IV DPRD Kabupaten TTS, BPMP Provinsi NTT, dan Program INOVASI NTT.
Melalui sinergi tersebut, Dinas P&K Kabupaten TTS, khususnya Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, akan merancang program-program strategis untuk mengembalikan anak-anak tidak sekolah ke bangku pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti PKBM dan SKB.(Sys)

















