Ket foto : Nampak Yusinta Nenobahan bersama warga Kuatae
Laporan Reporter SUARA TTS.COM, Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Hingga kini, nasib warga Desa Kuatae, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), terkait relokasi tempat tinggal masih tanpa kepastian. Kondisi ini ikut menyeret nama Yayasan YNS yang sempat disorot publik karena dianggap hanya memberi janji tanpa bukti.
Menanggapi hal itu, Direktur Yayasan YNS, Yusinta Ningsih Nenobahan menegaskan pihaknya tetap berkomitmen membantu warga hingga batas waktu 25 September 2025.
“Kami menunggu sampai 25 September. Selain pemerintah yang berupaya, kami juga membuka diri. Siapa tahu ada keluarga yang rela melepas sedikit tanah untuk Bapak-Mama membangun rumah. Yang penting, pelepasan tanah harus jelas agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari,” tegas Yusinta yang akrab disapa Uchi.
Ia menambahkan, bila hingga akhir September belum ada kejelasan, pihaknya akan mencari opsi lain, termasuk menggandeng program TNI.
“Mungkin nanti kami akan bersurat resmi untuk meminta bantuan. Rumah lama bisa dibongkar, barang-barang yang masih layak pakai digunakan kembali, lalu YNS akan membantu membangun tempat tinggal bagi Bapak-Mama,” jelasnya.
Ia juga membantah isu yang berkembang bahwa YNS hanya sebatas memberi janji. “Saya luruskan, jangan sampai masyarakat berpikir YNS hanya omong kosong. Faktanya, kami tidak memiliki tanah di TTS, sehingga memang terbatas dalam membantu,” tegasnya.
Menurutnya, fokus utama yayasan adalah keselamatan warga Kuatae. “Perlu diketahui, yang kami selamatkan bukan Desa Kuatae, melainkan masyarakatnya,” ujar Uchi.
YNS menutup pernyataan dengan menegaskan bahwa langkah mereka bukan bentuk intervensi terhadap pemerintah, melainkan murni dukungan.
“Kami tidak mengurangi kewenangan pemerintah, kami hanya ingin mendukung basodara agar segera bisa pindah sebelum musim hujan tiba,” pungkasnya.(TIM).

















