Ket foto : Kuasa Hukum korban, Arman Tanono,SH
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Petrus Bana, seorang kepala sekolah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) jadi korban dugaan penipuan oleh SHM yang berdomisili di Kupang. Peristiwa naas itu terjadi sejak tahun 2024 yang lalu.
SHM menjanjikan akan membantu meloloskan anak Petrus Bana yang saat itu mengikuti seleksi di Kementrian Hukum dan HAM.
Karna tergiur dengan janji SHM, Petrus lantas menyerahkan uang sejumlah 40 juta rupiah yang mana 35.500.000 dibuatkan dalam kwitansi sekaligus perjanjian jika tidak lulus, uang akan dikembalikan sedangkan sisanya tanpa kwitansi.
Setelah pengumuman dan mengetahui anaknya tidak lulus, Petrus kemudian menghubungi SHM namun tidak direspon sampai hari ini. Bukan hanya sekali tapi berulang kali menghungi SHM namun tidak ada respon.
Kuasa Hukum Petrus Bana yaitu Arman Tanono,SH kepada SUARA TTS.COM, Rabu 28 Mei 2025 mengatakan dirinya diberi kuasa oleh korban guna melakukan pendekatan dengan pelaku namun upaya yang dilakukan belum ada hasil.
Oleh karna itu, dirinya telah melayangkan somasi 3 x 24 jam . Jika somasi tidak diindahkan dalam waktu yang ditentukan maka ia akan menempuh jalur hukum.
“Klien saya dirugikan secara materil maupun imateril, sehingga saya menunggu respon atas somasi yang sudah dilayangkan,jika tidak maka saya laporkan ke Polda NTT”,ujar Arman.
Dirinya menduga banyak orang mengalami hal yang sama namun enggan membeberkan ke publik. Arman menegaskan, langkah hukum yang akan ditempuh jika tidak ada respon ini agar jadi efek jera bagi pelaku.
“Kita akan ambil jalur hukum kalau pelaku tidak respon supaya jadi pelajaran. Saya himbau masyarakat agar lebih hati hati dengan hal seperti ini agar tidak jadi korban”,katanya. (Sys)
