Example 728x250
BeritaPENDIDIKAN

Ketua Sinode MIT Serahkan Aplikasi Pendidikan Berkarakter Kristus untuk 104 Sekolah Yapenkris To’isneno

8
×

Ketua Sinode MIT Serahkan Aplikasi Pendidikan Berkarakter Kristus untuk 104 Sekolah Yapenkris To’isneno

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Ket foto : Nampak Ketua Sinode GMIT menyerahkan secara simbolis Aplikasi Pendidikan dan Raport Berkarakter Kristus kepada Plt Kepala SMK Kristen Soe, Yabes Nubatonis,SH 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM, Erik Sanu

SUARA TTS.COM | SOE – Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pdt. Samuel Benyamin Pandie, S.Th, menyerahkan secara simbolis Aplikasi Pendidikan dan Rapor Berkarakter Kristus kepada 104 sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) To’isneno, Selasa (21/10/2025), bertempat di SMK Kristen Soe.

Example 300x600

Penyerahan simbolis tersebut diterima oleh Plt. Kepala SMK Kristen Soe, Yabes Nubatonis, S.H.

Dalam kegiatan itu, Ketua Sinode turut didampingi Badan Pembantu Pelayanan (BPP) Pendidikan GMIT, Pdt. Norman Nenohai, Pembina Yapenkris, Pdt. Yunius Betty, Ketua Yapenkris To’isneno, Pdt. Nelson Liem, serta Sekretaris Yapenkris To’isneno, Paulus Pobas.

Dalam sambutannya, Pdt. Nelson Liem menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kunjungan Ketua Sinode GMIT ke SMK Kristen Soe, yang merupakan kunjungan pertama sejak sekolah tersebut berdiri.

“Kehadiran Ketua Sinode merupakan motivasi besar bagi kami untuk terus memajukan sekolah-sekolah Kristen di bawah naungan Yapenkris,” ungkap Pdt. Nelson.

Ia menambahkan, di bawah kepemimpinan Pdt. Samuel Benyamin Pandie, GMIT mengalami berbagai kebangkitan dan inovasi, salah satunya melalui pengembangan aplikasi pendidikan berkarakter Kristus yang lahir dari SMK Kristen Soe.

Pdt. Nelson juga menjelaskan, SMK Kristen Soe memiliki sejumlah jurusan unggulan, di antaranya Tata Busana, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Perjalanan Wisata, serta didukung laboratorium komputer terlengkap di antara SMK di Kabupaten TTS.

Menurutnya, peluncuran aplikasi berkarakter Kristus dan program sekolah industri yang dilakukan pada Juli 2025 lalu merupakan bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi 4.0 yang terus berkembang pesat.

“Yang kita kembangkan hari ini adalah upaya untuk menyiapkan sekolah-sekolah GMIT menghadapi era teknologi 4.0, dengan proses belajar mengajar yang lebih efektif, efisien, dan tetap berkarakter Kristus,” tegasnya.

Ia berharap aplikasi tersebut dapat membantu para siswa menjadi cerdas dalam pengetahuan sekaligus berkarakter Kristus. Ket foto : Nampak Ketua Sinode GMIT, Pdt Samuel Benyamin Pandie meninjau lab komputer SMK Kristen Soe 

Sementara itu, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Samuel Benyamin Pandie, memberikan apresiasi tinggi kepada Yayasan To’isneno atas terobosan besar dalam dunia pendidikan Kristen.

“Aplikasi ini adalah langkah maju yang luar biasa. Saya berharap bisa diadopsi lebih luas, bahkan oleh sekolah negeri, dan menjadi model pendidikan berkarakter Kristus di NTT,” ujar Pdt. Samuel.

Ia menjelaskan bahwa visi GMIT adalah mewujudkan pendidikan Kristen yang menghasilkan generasi berkhidmat, pancasilais, dan mampu bergaul dengan bangsa-bangsa lain.

“Ini memang tidak mudah, tetapi jika kita konsisten dan setia, saya yakin bisa. Beberapa sekolah bisa dijadikan pilot project dan perlu didorong dari sisi fasilitas, kurikulum, hingga manajemen,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2024, GMIT telah meluncurkan 13 sekolah unggul, dan akan terus mengembangkan sekolah-sekolah berprestasi versi GMIT melalui kolaborasi dengan pemerintah untuk penyelarasan standar pendidikan dan nilai-nilai iman.

“Kami terus memantau dan melihat sekolah mana yang bisa didorong menjadi sekolah unggul. Kita harus tahu persoalan riil di lapangan agar solusi yang diberikan tepat,” tegasnya.

Terkait penerapan aplikasi pendidikan, Pdt. Samuel menekankan pentingnya pemanfaatan nyata dan berkelanjutan, bukan sekadar formalitas.

“Aplikasi ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi untuk digunakan dan dievaluasi. Jika sistem sudah terdigitalisasi, maka kita masuk dalam kebiasaan baru yang lebih tertib dan transparan,” jelasnya.

Ia juga mendorong sekolah-sekolah Kristen untuk memperkuat pendidikan terapan sebagai peluang menciptakan lapangan kerja melalui perjanjian kerja sama (PKS) dengan dunia usaha dan industri.

“Sejak dulu gereja adalah pusat pendidikan. Karena itu, guru harus disiapkan dengan baik dan berpikir visioner agar bisa menghasilkan karya yang berdampak besar.

Saya mendukung penuh karya luar biasa ini. Siapa yang setia dalam perkara kecil akan dipercayakan perkara besar,” tutup Pdt. Samuel Pandie.

Usai penyerahan aplikasi, Ketua Sinode GMIT meninjau laboratorium komputer SMK Kristen Soe sebelum melanjutkan kunjungan ke SMP Kristen 1 Soe dan SMA Kristen 1 Soe.

Saat ini, SMK Kristen Soe memiliki 40 guru, 6 pegawai, dan 428 siswa, serta terus berinovasi untuk menjadi sekolah Kristen unggul di Kabupaten TTS.(Sys).

Example 300250
Example 120x600