Example 728x250
Berita

KIPDA TTS dan CIS Timor Luncurkan Program BEN, Dorong Inklusi bagi Penyandang Disabilitas

61
×

KIPDA TTS dan CIS Timor Luncurkan Program BEN, Dorong Inklusi bagi Penyandang Disabilitas

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Ket foto : Nampak kegiatan Building Effective Network di Hotel Gajah Mada 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu 

 SUARA TTS.COM,SOE – Dalam upaya memperkuat jaringan kerja dan implementasi Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM), Komite Penyandang Disabilitas (KIPDA) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) bersama Yayasan CIS Timor Indonesia, dengan dukungan Liliane Fondation/NLR Indonesia, melaksanakan program Building Effective Network (BEN) di Kabupaten TTS.

Example 300x600

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat anak serta remaja penyandang disabilitas melalui pendekatan berbasis masyarakat.

Kegiatan Kick Off Building Effective Network Tahun 2025 tersebut digelar pada Selasa, 11 November 2025, bertempat di Hotel Gajah Mada, Soe, dan dibuka secara resmi oleh Bupati TTS Eduard Markus Lioe melalui Staf Ahli Bidang Kesra, Apris Manafe, SE., M.Si.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Sosial TTS Nikson Nomleni, Plt Sekretaris Dukcapil, serta perwakilan dari berbagai lembaga sosial, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas penyandang disabilitas.

Ketua KIPDA TTS, Shanu Herison Nuban, dalam sambutannya menegaskan komitmen KIPDA untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendorong pembangunan inklusif yang berpihak pada penyandang disabilitas di Kabupaten TTS.

“Kami di KIPDA TTS berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan semua pihak, agar kebijakan dan program pembangunan benar-benar menjangkau kebutuhan nyata penyandang disabilitas di lapangan,” ujar Shanu.

Menurut Shanu, isu disabilitas bukan hanya persoalan sosial, melainkan bagian dari pembangunan manusia yang berkeadilan. Karena itu, diperlukan sistem yang inklusif yang membuka akses setara di bidang pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.

“Kami ingin memastikan bahwa suara penyandang disabilitas didengar, hak-haknya diakui, dan potensi mereka diberi ruang untuk berkembang. Membangun jaringan yang efektif memang tidak bisa dilakukan semalam, tetapi dengan komitmen dan kerja keras bersama, saya yakin perubahan itu akan nyata,” tegasnya.

Shanu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, mulai dari panitia, relawan, mitra pembangunan, hingga instansi pemerintah. Ia menegaskan pentingnya menjadikan inklusi sebagai semangat bersama dalam membangun Kabupaten TTS.

“Mari kita tidak hanya berbicara tentang inklusi, tetapi benar-benar menghadirkannya dalam tindakan nyata. Kita wujudkan TTS yang lebih ramah, inklusif, dan berkeadilan bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas,” pungkasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kesra, Apris Manafe, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, lintas instansi, bahkan lintas generasi dalam membangun TTS.

“Untuk mencapai hasil kerja yang optimal, dibutuhkan kolaborasi. Semangat membangun yang efektif harus diiringi dengan integritas, kepercayaan, dan profesionalisme, karena jejaring yang kuat bukan hanya terbentuk dari banyaknya relasi, tetapi dari kualitas hubungan yang saling melengkapi,” ujarnya.

Kegiatan tersebut menjadi langkah awal menuju sistem kolaborasi yang lebih solid dan terarah, guna memperkuat ekosistem pembangunan inklusif di Kabupaten Timor Tengah Selatan.(Sys)

Example 300250
Example 120x600