Example 728x250
BeritaPEMERINTAHANSENISOSIAL

Kreatif, Pemuda Kefas Tubuhue Buat Pohon Natal Air Mancur Berbahan Bambu

344
×

Kreatif, Pemuda Kefas Tubuhue Buat Pohon Natal Air Mancur Berbahan Bambu

Sebarkan artikel ini
SUARA TTS.COM/DionKota
Example 468x60

Ket. Foto : Nampak Pohon Natal Air Mancur Berbahan Bambu hasil kreasi pemuda Kefas Tubuhue 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

Example 300x600

SUARA TTS. COM | SOE – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten TTS, Wilgo Nenometa bersama juri, Minggu 22 Desember 2024 malam melakukan penilaian terhadap 35 peserta lomba pohon Natal tahun 2024. Penilaian dimulai dari peserta lomba kelompok pemuda Kefas Tubuhue
Para pemuda Kefas ditemani para orang tua nampak begitu antusias menyambut kedatangan Wilgo dan para tim juri. Beberapa pemuda nampak menunggu di persimpangan jalan untuk menyambut sekaligus mengarahkan ke lokasi pohon natal yang ditempatkan di depan Gereja Kefas Tubuhue.
Tiba di depan Gereja Kefas Tubuhue, Wilgo dan tim juri langsung diterima dalam suasana penuh keakraban.
Pemuda Kefas Tubuhue menampilkan konsep pohon natal yang baru dengan menonjolkan konsep alam.
Dimana, batang-batang bambu dengan tinggi yang berbeda disusun membentuk pohon Natal. Menariknya, lubang pada batang bambu dimanfaatkan untuk menjadi air mancur dengan bantuan Dinamo air. Dipadu dengan lampu hias warna-warni, membuat pohon Natal Pemuda Kefas Tubuhue sangat indah dengan suara air mancur yang menawarkan ketenangan alam.

SUARA TTS.COM/DionKota

Jumri Bansae, Pemuda Kefas Tubuhue mengatakan, di tubuhue pohon bambu cukup banyak sehingga dirinya berpikir membuat konsep pohon Natal air mancur dengan memanfaatkan bambu yang ada. Sempat gagal di percobaan pertama, Jumri dan kawan-kawan tak patah semangat hingga akhirnya pohon Natal air mancur berbahan bambu sukses dibuat.
“ Mayoritas bahan yang kita gunakan ini bahan yang ada di lingkungan kami. Sebagian lagi kami beli dengan uang patungan. Setelah semua bahan dan alat tersedia, kurang lebih 5 hari kami rakit pohon natal ini hingga selesai,” terang Jumri.

Ket.foto : Nampak Pohon Natal kreasi pemuda GMP, Kesetnana

Bergeser dari Tubuhue, Wilgo dan Tim melanjutkan perjalanan ke Kesetnana, untuk menilai pohon Natal kelompok GMP.
Kelompok pemuda GMP membuat Pohon Natal dengan memanfaatkan tripleks bekas yang diukir dengan bentuk bulat dan dengan ukuran yang berbeda-beda.
Tripleks berbentuk bulat ini lalu disusui ke dalam sebuah balok kayu sehingga membentuk Pohon Natal. Untuk mempercantik Pohon Natal, Pemuda GMP mencat tripleks dan balok kayu lalu dihias dengan lampu hias warna-warni.
Pohon Natal dengan bahan Tripleks juga disuguhkan oleh kelompok jemaat Petra Soe. Yang berbeda, jemaat Petra Soe membuat aneka ukiran di tengah-tengah pohon Natal. Ada bintang, manusia, rusa hingga unta.

Ket. Foto : Nampak Kadispora bersama juri dan jemaat Petra sedang berfoto dengan latar belakang pohon natal berbahan tripleks 

Pemuda Mantazi, Desa Kesetnana juga memanfaatkan bila bambu untuk membuat Pohon Natal. Selain Pohon Natal, pemuta mantazi juga menambahkan aneka ornamen untuk mempercantik pohon natal. Mulai dari menambah gambar santa cluse dan rusa yang dibuat dari gabus. Menambah papan bertulis Merry Christmas hingga dipasang Backgound kain berwarna hitam lengkap dengan tulisan Mantazi, lampu hias warna-warni dan beberapa Ornamen lainnya.
Disela-sela penilaian, Wilgo nampak berdiskusi dengan para pemuda tentang perlombaan pohon natal yang baru pertama kali digelar tersebut. Para pemuda mengaku senang dengan adanya perlombaan tersebut. Oleh sebab itu, mereka meminta agar lomba tersebut menjadi perlombaan tahunan.
Para pemuda juga mendorong agar ada lomba pohon natal yang dipusatkan di satu tempat seperti puspenmas sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk orang datang dan berkumpul di puspenmas kota soe.
Terkait hadiah, para pemuda meminta agar hadiah yang disiapkan harus ditambah karena biaya pembuatan pohon natal cukup besar.
“ Perlombaan pohon natal ini sudah bagus pak Kadis, jadi tahun depan harus ada lagi. Tapi kalau bisa hadiahnya ditambah karena biaya buat pohon natal ini cukup besar,” pinta salah satu pemuda.
Kadispora Kab TTS, Wilgo Nenometa mengaku, senang melihat animo para pemuda yang sangat luar biasa mengikuti lomba pohon natal. Dirinya mengapreasi kreatifitas para pemuda dalam membuat dan menghias pohon natal.
Terkait permintaan agar lomba tersebut menjadi lomba tahunan, Wilgo siap merealisasikan hal tersebut. Namun untuk meningkatkan nilai hadiah, dirinya menyebut semua bergantung dari ketersedian anggaran dan dukungan DPRD TTS.
“Luar biasa anak muda TTS. Mereka sangat kreatif dalam membuat dan menghias pohon natal. 35 peserta lomba menawarkan konsep pohon natal yang berbeda dan sangat indah,” sebut Wilgo. (DK)

Example 300250
Example 120x600