Ket. Foto : Nampak Wabup TTS Army Konay dan Sekda TTS, Edison Sipa sedang meninjau bencana tanah longsor di Kampung Sabu
Laporan Reporter SUARA TTS. COM,DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Bencana alam tanah longsor yang melanda Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe kini merambat hingga ke Kelurahan Soe.
Akibatnya, 20 KK yang berada di kampung sabu, Kelurahan Soe terpaksa harus mengungsi sementara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu mengatakan, bencana alam tanah longsor juga dialami warga kampung sabu yang berbatas langsung dengan Desa Kuatae. Sebanyak 20 KK telah mengungsi ke rumah keluarga yang berada di tempat yang lebih aman.
“ Bencana tanah longsor sudah meluas sampai ke kampung sabu. Dan titik patahannya ada di puncak tebing yang berada di dekat pemukiman. Sebanyak 20 KK sudah mengungsi,” ungkap Yeri yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa 25 Maret 2025.
Per Senin 24 Maret, terdata sebanyak 176 KK dengan jumlah jiwa mencapai 708 jiwa terpaksa harus mengungsi akibat bencana tanah longsor yang dialami di Desa Kuatae dan Kampung sabu.
425 jiwa mengungsi ke Gor Nekmese Soe dan 283 jiwa mengungsi ke rumah tetangga.
“ Jumlah jiwa yang mengungsi akibat bencana tanah longsor sudah mencapai angka 708 jiwa,” ujar pria berkaca mata ini.
Ket. Foto : Nampak Kondisi jalan di Desa Kuatae yang terbelah akibat bencana tanah longsor
* Desa Kuatae Tak Layak Dihuni, Warga Harus Direlokasi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu menyebut Desa Kuatae sudah tak layak menjadi daerah pemukiman maupun area perkebunan. Pasalnya, daerah tersebut merupakan daerah patahan yang sangat rawan terjadi longsor susulan.
“ Kalau kita lihat kondisi di lapangan, Desa Kuatae sudah tak layak lagi menjadi daerah hunian ataupun daerah pertanian. Karena sangat rawan terjadi longsor susulan. Sejak tanggal 12 Maret hingga saat ini tanah di desa Kuatae masih terus mengalami pergeseran,” sebutnya.
Oleh sebab itu, warga Kuatae harus direlokasi seluruhnya. Namun kebijakan untuk relokasi ada di tangan Bupati dan wakil bupati.
“ Memang kalau kita lihat kondisi di lapangan, warga Kuatae seluruhnya harus di relokasi. Pembicaraan terkait relokasi memang sudah pernah dibahas. Tapi untuk lebih jauh itu ranahnya ada di Pak Bupati atau wakil bupati,” terangnya.
Di singgung terkait pencairan anggaran belanja tak terduga (BTT) guna penanganan korban bencana tanah longsor, Yeri mengaku, anggaran BTT belum cair. Saat ini masih berproses untuk pencairan.
Sejauh ini, pihaknya dalam melakukan tahapan tanggap darurat sangat terbantu dengan bantuan pihak ketiga yang peduli dan mau berbagai dengan para korban.
“ Untuk BTT kita masih proses usulan. Sejauh ini dalam melakukan penanganan terhadap para korban kita sangat terbantu dengan pihak ketiga yang peduli dan mau berbagi meringankan beban para korban. Oleh sebab itu, kita sangat berterima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu para korban bencana tanah longsor,” ungkap Yeri. (DK)