Ket. Foto : Nampak para korban keracunan MBG yang dirawat di RSUD Soe
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Akibat menyantap menu makan bergizi gratis yang diduga telah basi, ratusan pelajar di Kabupaten TTS mengalami keracunan, Jumat 3 Oktober 2025. Korban keracunan berasal dari SD Inpres Soe, SD GMIT Soe 2, SDI Oenasi dan SD Adven.
Para korban keracunan yang mengalami pusing, mual hingga muntah-muntah ini dibawa dan dirawat di RSUD Soe, Posko di Dinas PRKP dan Posko di SD 2.
Yermia Haekase kepala sekolah SD Inpres Soe mengatakan, MBG untuk SD inpres Soe di antar terlambat dari jadwal yang biasanya.
Sebelumnya, MBG biasanya diantar ke sekolah pada pukul 09.00 WITA. Namun pada Jumat 3 Oktober 2025, MBG diantar pukul 11.00 WITA.
“ Sekolah kami (SDI Soe) sudah sekitar 41 kali terima MBG. Selama ini diantar jam 9 pagi tapi hari ini (Jumat) mereka antar sudah jam 11,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi dari para siswa lanjut Yermia, saat ompreng dibuka tercium aroma seperti makanan mau basi dari menu sup ayam. Namun karena sudah lapar, para siswa tetap menyantap makanan tersebut hingga akhirnya keracunan.
“ munurut para siswa, ada aroma seperti mau basi dari menu sup ayam itu saat ompreng nya dibuka. Tapi karena sudah lapar jadi mereka makan saja,” terangnya.
Dari 166 pelajar di SDI Soe, terdapat 40 pelajar yang mengalami keracunan. Selain pelajar, 2 guru yang ikut menyantap MBG juga mengalami keracunan makanan.
“ Di sekolah kami ada 40 pelajar dan 2 guru yang menjadi korban keracunan MBG,” sebutnya.
Adrias Halla, guru Sd inpres Oenasi mengaku, ada aroma seperti makanan mau basi dari menu sup ayam. Dirinya sempat mengingatkan para siswa agar tidak perlu menyantap makanan tersebut jika tidak menyukai aroma dari makanan itu.
“ memang ada aroma seperti mau basi dari sup ayam. Saya sudah ingatkan para siswa, kalau tidak suka karena aroma itu, bawa pulang makanan itu untuk kasih makan hewan di rumah saja. Tapi mungkin karena sudah lapar jadi mereka makan,” kisahnya.
Sementara itu, pihak SMP Negeri 1 Soe dan SMP Negeri 3 Soe menolak MBG yang diantar pada hari Jumat karena ada aroma basi dari makanan yang disiapkan.
“ Untung tadi di SMP Negeri 1 Soe dan SMP Negeri 3 Soe tolak ini MBG karena ada aroma yang tidak sedap (mau basi). Kalau tidak maka korban akan semakin banyak,” ujar Musa Benu, Kadis Pendidikan Kabupaten TTS.
Direktur RSUD Soe, dr. Erwin Leo menjelaskan, jumlah korban keracunan yang dibawa ke RSUD Soe mencapai 148 korban. Para korban datang dengan gejala pusing, kepala sakit hingga muntah. Para korban lalu dipasangi infus dan diberikan obat.
Setelah mendapatkan penanganan dari tenaga medis RSUD Soe, 116 korban keracunan diizinkan pulang sekitar pukul 18.00 WITA. Sementara itu, 20 korban lainnya dipindahkan ke Posko SD 2 dan Posko PRKP sedangkan 12 korban sisanya masih dirawat di IGD RSUD Soe.
“ Mayoritas korban keracunan sudah kita izinkan pulang setelah kondisinya membaik. Sedangkan sebagian masih kita rawat dan terus kita lakukan observasi,” pungkasnya. (DK)