Ket. Foto : Nampak Seorang pelajar SMP Katolik Sint Vianney Soe sedang menggunakan gaun berbahan kantong plastik (kresek)
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – SMP Katolik Sint Vianney Soe menggelar Pameran Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5), Jumat 15 November 2024 di lapangan upacara. Program P5 kali ini mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Lindungi Bumi”.
Untuk diketahui, P5 merupakan wadah bagi para pelajar untuk mengali potensi diri, kreativitas, ketekunan, dan dedikasi mereka. Sesuai topik kali ini yaitu Lindungi Bumi, para pelajar diminta untuk memanfaatkan sampah/barang bekas menjadi aneka kerajinan tangan yang tidak hanya bernilai seni tetapi juga memiliki nilai manfaat.
Ketua Panitia P5, Marianus Turu mengatakan, pameran produk P5 adalah akhir dari perjalanan projek yang dilakukan Peserta didik SMP Katolik Sint Vianney Soe didampingi para guru selama 3 hari.
” Anak-anak, kita ajak untuk mencintai bumi dengan memanfaatkan barang bekas atau sampah menjadi aneka kerajinan. Hal ini akan berdampak pada kebersihan lingkungan dan keasrian alam. Di bawah bimbingan para guru, para pelajar membuat aneka kerajinan tangan dari barang bekas/sampah,” ungkap Marianus.
Selain memamerkan aneka hasil kerajinan tangan para pelajar, dalam pameran tersebut juga diisi dengan Materi yang disampaikan Agung Sila, S.Pd didampingi tiga peserta didik Utusan dari kelas VII, VIII dan IX.
” Bumi kita saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kita mengalami cuaca yang ekstrim akibat pemasangan global. Di TTS, bencana kekeringan, tanah longsor dan banjir masih terus menghantui kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, melalui topik lindungi bumi kita mengajak para pelajar untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan mendaur ulang sampah atau barang bekas menjadi aneka kerajinan tangan,” ujar Agung.
Dirinya juga mengajak para pelajar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jika melihat ada sampah yang berserakan, Sila mengajak para pelajar untuk memungut dan menyimpannya pada tempat sampah,
“ Ingat, sampah harus dibuang pada tempatnya. Selain menjaga kebersihan, hal itu juga akan berdampak pada pelestarian lngkungan” tambah Sila.
Program P5 merupakan implementasi dari kurikulum merdeka. Dimana para pelajar didorong untuk mampu menghasilkan produk, tetapi juga untuk membentuk karakter pelajar.
“ Kita ingin agar pelajar kita memiliki karakter yang berdimensi profil pelajar pancasila berupa, bernalar kritis, kreatif, mandiri, maupun gotong royong,” tambah Kepala Sekolah SMP Sint Vianney Soe, Rm. Johannes Antonius Tnomel.
Hasil kerajinan tangan para pelajar dikatakan Romo Johannes, sangat beragam. Mulai dari tas dari anyaman kresek, rumah dari gardus, vas bunga dari botol bekas, vas bunga dari handuk bekas, kalender dari tutupan botol, kotak sampah dari gardus, pohon natal dari gelas Aqua, pohon natal dari gardus, lemari dari kain bekas dan aneka karya lainnya.
“ Yang menarik dari produk kerajinan tangan ini adalah seluruh bahan yang digunakan merupakan barang bekas/sampah yang berada di lingkungan sekolah,” pungkas pria yang akrab disapa Romo Ento ini. (DK)