Ket. Foto : Nampak screen shoot postingan peserta anonim di group facebook Viral di NTT
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Media sosial facebook kembali dihebohkan dengan postingan akun peserta anonim di group Viral di NTT pada Kamis 14 November malam. Dimana akun peserta anonim memposting foto siswa-siswi SMA Negeri Oeleu yang sedang memegang alat peraga kampanye (APK) jenis leaflet milik paket SIAGA di lorong kelas.
Dalam postingan tersebut, peserta anonim menulis” ijin melaporkan: hari ini 14 November 2024 di SMA Negeri Oeleu Kecamatan Toianas kepala sekolah bagikan APK berupa leaflet visi kisi paket SIAGA kepada siswa-siswi” tulisnya.
Postingan ini lalu mendapatkan komentar pro dan kontra dari warganet. Postingan ini juga dibagikan ke beberapa group facebook lainnya.
Kepala Sekolah SMA Ngeri Oeleu, Jhon Frid Tamonob, ST membenarkan adanya kejadian para siswanya berfoto dengan leaflet paket siaga di sekolah. Ia mengaku sudah memanggil para siswa tersebut dan mengambil keterangan dari para siswa.
Menurut para siswa, leaflet tersebut dipungut para siswa di pinggir jalan dan dibawa masuk ke lingkungan sekolah.
“ Dari pengakuan para siswa, mereka pungut leaflet itu di pinggir jalan lalu bawa masuk ke sekolah dan berfoto di lorong ruang kelas,” ungkap Jhon kepada wartawan, Jumat 15 November 2024 via sambungan telepon.
Dirinya membantah jika leaflet tersebut dibagikan oleh dirinya.
“ Kakak, itu para siswa pungut di pinggir jalan lalu bawah masuk ke sekolah dan berfoto. Bukan saya yang bagi ke siswa,” ujarnya.
Mengaku Belum Dihubungi Pihak Panwas
Miskin postingan tersebut telah viral, Kepala Sekolah SMA Ngeri Oeleu, Jhon Frid Tamonob, ST yang dihubungi lewat sambungan telepon Jumat 15 November 2024 pagi mengaku, dirinya belum dihubungi pihak Panwas.
“ Belum Kaka, belum ada Panwas yang hubungi atau datang ke sekolah. Nanti kalau mereka hubungi atau datang pasti saya jelaskan kronologi yang sebenarnya. Tapi sejauh ini belum ada,” ujarnya.
Ia merasa ada upaya untuk menyerang dirinya lewat postingan peserta anonim tersebut dengan memanfaatkan anak-anak. Ia menegaskan, leaflet tersebut dipungut di pinggir jalan bukan dibagikan oleh dirinya.
“ Sepertinya ada upaya mau serang saya, anak-anak hanya obyek saja. Tapi saya tegaskan di sini kalau leaflet itu bukan saya yang bagikan. Itu di pungut di pinggir jalan,” tegasnya. (DK)