Ket. Foto : Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Wakil bupati (Wabup) TTS, Jhony Army Konay angkat bicara terkait relokasi para korban tanah longsor di Desa Kuatae dan Kampung Sabu, Kelurahan Soe. Pria yang akrab disapa Army ini mengatakan, selain membenahi secara baik pendataan para korban, secara teknis harus dilakukan kajian apakah struktur tanah di Desa Kuatae dan kampung sabu masih terus bergerak atau sudah stagnan (tidak bergerak).
Selain itu, Pemda dalam status tanggap darurat harus memastikan seluruh kebutuhan para korban baik yang mengungsi di GOR Nekmese maupun mengungsi secara mandiri di rumah keluarga tercukupi secara baik.
Terkait relokasi, wakil bupati dua periode ini menyebut untuk lokasi relokasi Pemda TTS memiliki 3 lokasi sebagai alternatif. Pertama lokasi Civic Center, kedua lokasi di belakang SMA 2(lokasi yang ditunda untuk pembangun sekolah Garuda) dan zona polen yang berbatas dengan kawasan hutan. Untuk lokasi zona polen, karena berbatasan dengan kawasan hutan, pihaknya tengah membangun koordinasi secara berjenjang mulai dari Propinsi hingga pusat untuk mendapat titik koordinat batas kawasan hutan.
“ Kalau ke depan harus direlokasi untuk lokasi relokasi Pemda sudah ada lokasi relokasi,” ujar Army.

Dirinya mengatakan, untuk relokasi para korban Pemda harus merencanakan secara baik proses pembangunan rumah yang tidak hanya layak huni, tapi harus sehat dan nyaman. Selain itu fasilitas penunjang juga harus dipersiapkan secara baik.
“ Saya tidak ingin kita relokasi orang lalu bangun darurat saja yang penting cepat direlokasi. Saya ingin masyarakat kita jika direlokasi mendapat rumah yang layak, sehat dan benar-benar nyaman. Oleh sebab itu, kita harus rencanakan secara baik,” tegas Army.
Terkait banyaknya pihak yang membantu para korban tanah longsor, Army Konay mengatakan, mewakili Pemda TTS dirinya mengucapkan terimanya kasih atas bantuan yang telah diberikan.
Tuhan disebut Army telah menggerakkan hati para donatur yang diberkati untuk memberkati para korban lewat bantuan yang disalurkan.
“ Salah satu hikmah yang bisa kita ambil dari musibah ini adalah kita dipersatukan dan saling mendukung dengan adanya musibah ini. Saya ucapkan terima kasih untuk dukungan dan bantuan yang telah diberikan para donatur untuk membantu para korban,” ucap pria berkaca mata ini.

Ket Foto: Nampak Wabup Army bersama Sekda dan para kepala OPD meninjau lokasi longsor di Kampung Sabu, Keluarahan Soe
Diberitakan sebelumnya, Bencana alam tanah longsor yang melanda Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe kini merambat hingga ke Kelurahan Soe.
Akibatnya, 20 KK yang berada di kampung sabu, Kelurahan Soe terpaksa harus mengungsi sementara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu mengatakan, bencana alam tanah longsor juga dialami warga kampung sabu yang berbatas langsung dengan Desa Kuatae. Sebanyak 20 KK telah mengungsi ke rumah keluarga yang berada di tempat yang lebih aman.
“ Bencana tanah longsor sudah meluas sampai ke kampung sabu. Dan titik patahannya ada di puncak tebing yang berada di dekat pemukiman. Sebanyak 20 KK sudah mengungsi,” ungkap Yeri yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa 25 Maret 2025.
Per Senin 24 Maret, terdata sebanyak 176 KK dengan jumlah jiwa mencapai 708 jiwa terpaksa harus mengungsi akibat bencana tanah longsor yang dialami di Desa Kuatae dan Kampung sabu.
425 jiwa mengungsi ke Gor Nekmese Soe dan 283 jiwa mengungsi ke rumah tetangga. (DK)