Example 728x250
KULINERPARIWISATA

Wogi, Makanan Khas NTT yang Awet Bertahun-tahun

241
×

Wogi, Makanan Khas NTT yang Awet Bertahun-tahun

Sebarkan artikel ini
WOGI MAKANAN
WOGI MAKANAN
Example 468x60

Perairan Paga, Kacamatan Paga, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak hanya punya pantai eksotik. Ada pula ikan se, biota laut yang sangat langka. Kurang lebih 40 kilometer (km) dari barat kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, masyarakat pesisir Pantai Paga punya cara unik untuk mengawetkan ikan se agar bisa bertahan selama bertahun-tahun.

Dari penuturan nelayan setempat, ikan ukuran kecil ini merupakan makanan khas yang diwariskan sejak dahulu kala. Baca juga: Lagu Tema The Heart of Flores, Kencangkan Promosi Wisata Nagekeo Cara mengawetkannya sangat sederhana. Ikan yang sudah dibersihkan ditaburi garam dan sedikit air laut. Selanjutnya, diaduk hingga merata sampai garam mencair.

Example 300x600

“Kalau ikannya banyak, kita campur sedikit demi sedikit agar merata,” kata nelayan Kampung Paga bernama Yasinta (32), Minggu (27/2/2022). Ia melanjutkan, ikan se yang sudah dilarutkan dengan air garam kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan air mineral. Se yang sudah diawetkan disebut Wogi.

“Itu yang membuatnya bertahan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” sambung Yasinta. Untuk menambah kenikmatan saat mencicipi Wogi, disarankan untuk ditaburi sambal yang diulek disertai bawang merah, bawang putih, jeruk nipis, dan daun kemangi. “Saat mencicipi Wogi, kita juga bisa makan dengan nasi putih, jagung, pisang dan ubi. Pasti rasanya sangat nikmat,” imbuh Yasinta.

Yasinta menuturkan bahwa saat musim tiba, biasanya ibu-ibu nelayan secara berkelompok menangkap ikan se di sekitar pinggir pantai Paga. Mereka menggunakan sere, alat tangkap tradisional yang terbuat dari anyaman rotan. “Kadang satu tim itu empat sampai lima orang ibu-ibu. Hasilnya nanti kami bagi merata. Kalau rezeki, bisa menghasilkan 10 hingga 15 botol Wogi setiap orang,” ujar dia.

Satu botol Wogi biasanya dibanderol dengan harga Rp 50.000. Harga ini dinilai sangat terjangkau. Sebab selain langka, ikan se sangat sulit didapat. Nelayan lainnya bernama Emilia Lusia (42) mengatakan, musim ikan se tidak menentu. Biasanya, ada di Bulan November dan Bulan Desember. “Kadang satu tahun itu tidak ada. Bulan juga tidak menentu. Memang ikan ini sangat sulit didapat. Apalagi hanya ada di Pantai Paga,” kata dia.

Example 300250
Example 120x600