Taipei, 9 September 2023 – Ardy Susanto, perwakilan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Indonesia, turut hadir dalam Konferensi Publik ke-30 Dewan Liberal dan Demokrat Asia (CALD) yang berlangsung di Taipei, Taiwan. Konferensi ini bertujuan untuk membahas kondisi dan masa depan demokrasi di Asia, dengan tema utama “Masa Depan Demokrasi di Asia”.
CALD, didirikan pada tahun 1993, merupakan aliansi regional partai politik liberal dan demokrat di Asia. Acara ini menjadi wadah penting bagi para pemimpin, akademisi, dan aktivis politik liberal dan demokrat dari berbagai negara untuk berbagi pandangan dan pengalaman dalam menghadapi resesi demokrasi yang terjadi di beberapa wilayah Asia.
Wakil Presiden Taiwan, Lai Ching-te, juga ikut menandatangani Deklarasi Bersama tentang Kondisi Saat Ini dan Masa Depan Demokrasi di Asia. Deklarasi ini menekankan komitmen para liberal dan demokrat terhadap kebebasan, demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia sebagai nilai-nilai yang harus dijaga dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sistem demokrasi di Asia.
Dalam pidato kunci, Wakil Presiden Lai Ching-te menyoroti tantangan kenaikan otoritarianisme dan ketegangan di Laut China Selatan dan Laut China Timur. Beliau menekankan pentingnya kerja sama antar negara dan partai politik liberal dan demokrat untuk mempertahankan nilai-nilai bersama.
Ardy Susanto, yang juga merupakan anggota dari PKB Indonesia, berperan sebagai salah satu peserta aktif dalam konferensi ini. Dia membawa pandangan unik dari Indonesia mengenai upaya memperkuat demokrasi di Asia, serta membagikan pengalaman dari peran PKB dalam mengembangkan sistem politik demokratis di Indonesia.
Dalam situasi di mana Dewan Liberal dan Demokrat Asia menghadapi tekanan dari pemerintah China atas dugaan keterlibatannya dalam “memajukan kemerdekaan Taiwan,” kehadiran Ardy Susanto dari PKB Indonesia menjadi bukti komitmen kuat terhadap nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan perdamaian di Asia.
Konferensi CALD ke-30 di Taipei tidak hanya menjadi wadah penting bagi diskusi mengenai masa depan demokrasi di Asia, tetapi juga menggambarkan semangat kerja sama dan determinasi yang menyatukan bangsa-bangsa dalam upaya mereka menuju masa depan yang lebih bebas dan demokratis, bahkan di tengah ancaman dan intimidasi.