KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta agar Gereja dan Pemerintah harus bersinergi membangun daerah. Dikatakan gubernur Viktor, Gereja adalah partner Pemerintah dalam pengembangan pembangunan di provinsi ini. Untuk itu dia berharap agar Gereja dan Pemerintah harus sinergi dan searah dalam pemikirannya.
Demikian dikatakan Gubernur Viktor saat memberikan sambutan dalam Ibadah Serah Terima Majelis Sinode (MS) GMIT Periode 2015-2019 ke MS GMIT Periode 2020-2023, Perhadapan Anggota MS GMIT Ex – Officcio Periode 2020-2023, serta syukur natal dan tahun baru Keluarga Besar Kantor Sinode GMIT yang berlangsung di Gedung Kebaktian Jemaat Marturia Oesapa Selatan, Kota Kupang, Kamis, (09/01/2020).
“NTT butuh langkah tegas dari pemimpinnya. Pemimpin tidak bisa bicara terus. Kita harus kerja juga. Pemimpin – pemimpin Gereja harus sejalan dengan Pemerintah,” katanya.
Dikatakan juga, pihak gereja harus bisa membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di NTT untuk menunjang pembangunan.
“Saya serius ingin agar Gereja juga mempersiapkan generasi penerus yang menjadi hebat dan berguna bagi masa depan NTT. Agar itu maka guru sekolah minggu itu harus orang-orang hebat juga. Kita persiapkan gurunya agar bisa mengajar anak-anak yang dengan baik. Ini penting karena generasi mereka adalah harapan emas bagi NTT. Mereka kita bentuk dalam semangat milenial. Maka dari itu Gereja punya peran besar dalam membangun SDM kita. Saya juga minta agar setiap gereja juga harus punya PAUD,” jelas Viktor.
“Dalam pelayanan pembangunan kita harus dengan semangat militan. Kita harus bisa menjawab tantangan yang ada. Masalah kita masih banyak seperti stunting dan infrastruktur. Nah kita mau sama-sama agar gereja juga bisa memajukan jemaat dan masyarakatnya. Ciptakan modernisasi kalau kita mau bergerak maju,” sambungnya.
Sementara itu Ketua Sinode GMIT Pdt. Merry Kolimon menegaskan pentingnya hidup dalam semangat persaudaraan dengan sahabat sebagai sesama. “Natal ini kita maknai dengan menjadi sahabat bagi semua orang. Sahabat hadir sebagai orang yang mau hidup bersama dalam kasih. Menandai periode yang baru ini maka persahabatan kita sebagai anak Allah harus diperluas,” ujar Merry.
“Dunia sekarang ini sedang mencekam akibat adanya ancaman perang dunia tiga. GMIT dalam hal ini harus berperan dengan berdialog dengan sesama dalam relasi yang harmonis dengan menjaga suasana damai. Gereja juga turut berperan dalam memberikan nilai-nilai Kasih ditengah perkembangan ilmu dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus digunakan dengan baik sebagai bentuk pelayanan bagi sesama,” jelas Merry.
Sejalan dengan itu Pdt. Emr. Fredriek Alfred Luase Sm.Th mengatakan Kasih sebagai perekat Umat Allah yang menyertai kelompok manusia. “Tinggalah didalam Kasih Allah. Kasih sebagai nilai yang kekal dan tak berkesudahan. Kasih kristus menyempurnakan kita. Dengan kasih maka kita memiliki kekuatan untuk hidup bersama dalam berbagai perbedaan antara kita” katanya. *(Meldo Nailopo/ SP Humas NTT).