Ket. Foto : Nampak SPK Saat membawakan orasi politik
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) siap mendirikan startup penyalur pinjaman modal usaha di bawah 25 juta. Startup ini dimaksudkan untuk mendukung UMKM agar bisa berkembang menjadi lebih besar.
“ Jika Paket SIAGA (Simon Petrus Kamlasi dan Andrianus Garu) menang di 27 November, maka salah satu program prioritas kami untuk mendukung pengembangan UMKM adalah mendirikan startup. Startup ini akan memberikan bantuan modal usaha untuk UMKM atau masyarakat yang mau merintis usahanya,” ungkap SPK dalam orasi politiknya di sonaf bijoba, Jumat 19 Oktober 2024.
“ Sumber anggarannya kita pakai APBD Propinsi NTT. Syaratnya juga mudah dan semua serba online . Ini inovasi dari Paket Siaga untuk mendukung UMKM,” lanjut SPK.
Selain mendirikan startup, Paket SIAGA juga akan mendirikan pabrik pengolahan asam, kemiri dan minyak kelapa sebagai upaya meningkatkan nilai hasil bumi utama di Kabupaten TTS.
“ Buat kendaraan perang saja saya bisa apa lagi hanya buat pabrik pengolahan hasil bumi. Kita buat pabrik pengolahan minyak kelapa, asam dan kemiri sehingga tidak jual barang mentah yang nilai jualnya rendah. Kita olah jadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga dijual dengan harga lebih tinggi sehingga masyarakat pegang uang lebih banyak. Biar kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” terang pria berpangkat bintang 1 ini yang disambut tepuk tangan massa pendukung paket SIAGA.
Diberitakan sebelumnya, Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK), Jumat 18 Oktober 2024 melakukan kampanye di Sonaf Bijoba yang juga merupakan rumah mantan Bupati TTS, Paul Mella. Dalam kampanye yang dihadiri sekitar 250 massa tersebut, Simon berjanji akan memprioritaskan pembangunan di Kabupaten TTS Jika nantinya terpilih. Ia juga berjanji akan lebih sering berkantor di Kabupaten TTS jika nantinya dipercaya masyarakat untuk memimpin NTT 5 tahun kedepan.
“ Saya ini kalau datang TTS mulai dari batu putih sampai loli, Polen itu saya rasa sedih. Saya lihat kampung saya ini sangat tertinggal jika dibandingkan dengan kabupaten lain. Dari Tahun 1990 sampai sekarang ini, TTS hanya berupa di dua hal. Satu kantor bupati pindah ke Civic Center dan kedua ada GOR Nekmese. Itu saja yang berupa. Yang lain sama saja. Bahkan trotoar yang dibangun pak Piet Tallo masih ada dan digunakan sampai saat ini,” ungkapnya. (DK)
