Opini
Penulis : David Boimau, Anggota DPRD Propinsi NTT
Membaca berita Kunjungan Bupati dan Wakil Bupati TTS bersama beberapa pimpinan OPD Teknis meninjau titik lokasi rencana pembangunan Fly Over atau jembatan penyeberangan dalam kota Soe menggelitik saya untuk memberikan pandangan terkait rencana tersebut. Sebagai anggota DPRD NTT Dapil TTS merasa perlu memberikan sumbangan pikiran yang dapat berkontribusi bagi pemanfaatan anggaran yang efektif dan efisien menggunakan APBD Kabupaten TTS yang sangat minim. Fly over atau jembatan penyeberangan merupakan kebutuhan bagi pejalan kaki untuk menghindari kemacetan lalu lintas di kota-kota besar yang padat penduduk dengan intensitas arus lalulintas yang padat. Bercermin dari manfaat fly over sendirii maka hemat saya Kota Soe belum membutuhkan pembangunan rencana besar Pemda ini. Kepadatan arus lalu lintas di beberapa titik lokasi yang direncanakan masih pada tingkatkan wajar dan belum mendesak untuk 5 tahun ke depan. Pandangan saya masih pada batas toleransi pembenahan trotoar dan akses pejalan kaki yang rata2 pemanfaatannya untuk pejalan kaki, penjual keliling dan olahraga.
Kalau mau penataan wajah kota maka saran saya pada tingkatan penataan manajemen pengelolaan sampah kota, taman, lampu penerangan jalan dan pembangunan tugu-tugu bernilai sejarah kejayaan potensi unggulan Kabupaten TTS yang perlu dikenang sepanjang masa. Nilai-nilai ini yang perlu dikaji untuk bisa bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Ambilah contoh, tugu buah apel, jeruk, alpukat mentega dan pisang mas/pisang luan yang menggambarkan akan kejayaan TTS memiliki potensi buah ini di masa lampau, masa kini dan prospek pengembangan ke depan untuk bisa dilestarikan kembali menjadikan Kota Soe sebagai Kota buah. Tugu sapi paron Timor sebagai bukti TTS pernah menjadi gudang ternak sapi dan memiliki prospek ke depan yang perlu dipertahankan. Tugu patung pacuan kuda untuk mengenang arena pacuan kuda Nenonaheun yang dulu juga pernah memiliki kejayaan. Tugu pencurahan Roh Kudus Tahun 1965 sebagai ikon wisata religius yang perlu dikenang sepanjang masa. Beberapa tugu ini dibangun dan ditempatkan pada tempat-tempat strategis memperindah kota Soe sekaligus bada ruang publik yang memadai untuk tempat akses orang berkumpul dan ada aktifitas ekonomi di sore hari sampai malam hari. Ada akses parkir untuk pelintas Kota Soe yang sekedar berhenti untuk bertoto-foto sambil menikmati udara segar kota dan menyeruput kopi sebelum melanjutkan perjalanan dan menjadikan kota Soe sebagai kota transit melepaskan lelah. Sedangkan di batas-batas kota perlu dibangun dengan konsep arsitektur yang tradisional dipadukan dgn arsitek modern yang menarik dan memberikan warna tersendiri ketika orang mulai memasuki kota Soe. Penempatan dan desain beberapa konsep pemikiran ini perlu dipadukan dengan konsep tata kota sebagaimana tercantum dalam RDTL Kota Soe dengan melibatkan desainer-desainer handal melalui kompetisi sayembara berhadiah. Ini akan lebih menghemat biaya dan efektif untuk mengeksplorasi jiwa muda para perancang dengan pemikiran modern.
Selanjutnya jika konsep ini sudah bisa dieksekusi maka penataan taman kota, kebersihan, penerangan jalan dan manajemen tenaga kebersihan dengan melibatkan lingkungan RT, RW dan Kelurahan yang kemudian ada akses ke dinas teknis secara digital memudahkan koordinasi penanganan yang tepat dengan sistem komando satu jalur.
Hemat saya rencana ply over atau jembatan penyeberangan juga penting tetapi belum mendesak atau prioritas untuk saat ini dibangun karena akan menjadi bangunan besi tua yang mubazir, jarang dimanfaatkan dan selanjutnya semakin membuat kumuh pemandangan kota Soe yang akhir-akhir ini penanganan sampahnya belum terurus baik, rumput liar dan bunga-bunga sepanjang jalan protokol jarang dipangkas ditambah minimnya kesadaran menanam pohon bagi para pemilik toko dan rumah-rumah sepanjang jalan dalam wilayah kota Soe. Bagi DPRD TTS semoga bisa melakukan kontrol penggunaan anggaran yang lebih efektif dan pro rakyat di tingkat desa. Penataan Kota Soe penting saat ini untuk bisa merubah wajah kota tetapi perlu memberikan dampak nilai ekonomi setelah kota Soe berbenah diri bersaing dengan daerah-daerah lain di NTT dan Indonesia pada umumnya. Semoga bermanfaat. (David Boimau)