Example 728x250
BeritaPEMERINTAHANPERISTIWASOSIAL

Banjir, 12 Warga Linamnutu di Kab TTS Direlokasi, Sejumlah Ruas Jalan Rusak

19
×

Banjir, 12 Warga Linamnutu di Kab TTS Direlokasi, Sejumlah Ruas Jalan Rusak

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Ket. Foto : Nampak kondisi banjir di Desa Toineke, Kab TTS 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

SUARA TTS. COM | SOE – Banjir yang melanda Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan Sejak Senin 27 Januari hingga 29 Januari memaksa 12 Kepala Keluarga (KK) direlokasi ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, rumah 12 Kk tersebut terendam banjir setinggi hampir 1,3 meter.
Pj Bupati TTS, Edison Sipa mengatakan, dirinya telah memerintahkan Badan Penanggulan Bencana Daerah ( BPBD) untuk berkoordinasi dengan Camat Amanuban Barat dan Pemerintah Desa Linamnutu guna merelokasi 12 KK tersebut. Pasalnya, rumah warga tersebut sebut terendam air.
“ Ada 12 KK di Desa Linamnutu yang sudah kita relokasi ke tempat yang lebih aman akibat banjir,” ungkap Sipa.
Banjir di Desa Linamnutu dikatakan Sipa, disebabkan karena sedimen di kali Noelmina yang sudah terlalu tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan pembangunan bronjong guna mengatasi persoalan tersebut.
“ Sebenarnya kita sudah sempat melakukan penanganan secara darurat dengan membuat empang agar air tidak masuk ke pemukiman. Tapi sedimennya sudah terlalu tinggi sehingga empangan tersebut tidak bisa menahan air. Kedepan memang dibutuhkan pembangunan bronjong guna mengatasi persoalan banjir di Desa Linamnutu,” ujar Sipa.
Selain Linamnutu, banjir juga sempat melanda Desa Bena dan Desa Toineke. Banjir ini disebabkan karena luapan air dari kali Noemuke dan kali yang melintasi Desa Toineke.
Sipa mengaku, dirinya sudah membangun komunikasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Ketua DPRD TTS, Emi Nomleni guna mengatasi persoalan banjir di wilayah selatan tersebut.
BWS disebut Sipa sudah setuju untuk membangun bronjong dan dump pengendali banjir guna mengatasi persoalan banjir di wilayah selatan tersebut.
“ Kita sudah bertemu dengan pihak BWS belum lama ini guna menyampaikan persoalan banjir di wilayah selatan. Dan pihak BWS sudah setuju membangun bronjong di dua titik di Desa Linamnutu. Selain itu, BWS juga akan melakukan survei untuk pembangunan dump pengendali banjir guna mengatasi persoalan banjir di rata bena. Semoga tahun ini perencanaannya bisa tuntas sehingga tahun depan bisa dibangun,” terangnya.

Example 300x600
Screenshot

* Intensitas Hujan Yang Tinggi Di TTS Rusak Infrastruktur Umum

Selain merendam rumah warga, intensitas hujan yang tinggi juga memicu longsor yang merusak sejumlah infrastruktur umum. Ruas jalan batu putih yang merupakan jalan negara salah satunya. Longsor yang terjadi menyebabkan material tanah dan batu menutup nyaris seluruh badan jalan sehingga menimbulkan antrean panjang.
Selain ruas jalan batu putih, longsor juga menyebabkan ruas jalan Di titik Enonabuasa dan naip putus. Dimana badan jalan ambruk akibat longsor yang terjadi. Longsor juga merusak ruas jalan Propinsi di titik Patu, Desa Tumu.


Ket. Foto : Nampak longsor di titik Patu ruas jalan Soe-Oinlasi 

Terkait longsor di titik Patu, Pj Bupati TTS, Edison Sipa mengaku, Pihaknya sudah menemukan titik jalan alternatif dan pihak pemilik lahan sudah bersedia menyerahkan tanahnya untuk dibangun jalan alternatif.
“ Untuk titik Patu, itu merupakan ruas jalan Propinsi yang kewenangannya ada di Propinsi. Namun kita pemda TTS tidak diam, kita lewat BPBD dan Forkopimcam sudah mencari jalan alternatif dan pemilik lahan sudah bersedia untuk melepaskan guna dibangun jalan alternatif,” jelasnya.
Sementara di titik Enonabuasa dan Naip, usai masuk libur Pj Bupati akan memimpin OPD teknis untuk membuka jalan alternatif.
“ Kamis, kita akan turun dan langsung buka jalan alternatif untuk titik Enonabuasa dan Naip,” pungkasnya. (DK)

Example 300250
Example 120x600