Ket. Foto : Nampak paket Bersatu sedang bertanya kepada Paket Tahun-Tallo dalam debat kedua Paslon Pilkada TTS, Jumat 15 November 2024
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota
SUARA TTS. COM | SOE – Debat kedua Paslon Pilkada TTS kembali diselenggarakan KPU Kabupaten TTS, Jumat 15 November 2024 di halaman kantor sekertariat KPU. Pada sesi tanya-jawab antar Paslon, Paket Bersatu, lewat calon wakil bupati TTS, Marthen Tualaka bertanya kepada paket Tahun-Tallo terkait realisasi PAD yang 5 tahun terakhir (era kepemimpinan Epy Tahun) mengalami penurunan drastis dari angka 91 Miliar ke angka 31 Miliar.
“ Sejak era kepemimpinan Tahun-Konay PAD kita turun terus, dari 91 Miliar sampai ke angka 31 miliar di tahun 2023. Apakah hal ini mau terus dilanjutkan,” tanya Marthen.
Calon Bupati TTS, Epy Tahun menegaskan, penurunan realisasi PAD 5 tahun terakhir bukanlah salah dirinya maupun mantan wakil bupati, Army Konay. Penurunan realisasi PAD disebabkan karena Covid.
“ PAD menurun karena Covid, bukan siapa-siapa yang salah. Tidak saya yang salah, tidak pak Army yang salah, tapi Covid,” jelasnya singkat.
Marthen juga menanyakan terkait angka kemiskinan dan stunting di kabupaten TTS yang masih sangat tinggi. Untuk diketahui angka penderita stunting di Kabupaten TTS terus meroket. Pada Februari 2024, angka stunting tercatat sebanyak 7.850 anak atau 20,2 persen. Angka ini naik di bulan Agustus 2024 menjadi 13.441 atau 36,5 persen anak TTS menderita stunting. Angka kemiskinan pun tak kalah tinggi. Tercatat angka penduduk miskin di Kabupaten TTS mencapai 25, 18 persen.
“ Angka stunting dan kemiskinan kita sangat tinggi. Apakah ini yang mau terus dilanjutkan oleh paket Tahun-Tallo dengan Tagline lanjutkan,” Tanya Marthen.
Merespon pertanyaan tersebut, Epy Tahun menjelaskan, jika kemiskinan bukan hanya masalah di Kabupaten TTS, tetapi merupakan masalah nasional. Dirinya juga tidak setuju jika persoalan tersebut hanya menjadi tanggung jawab bupati semata, tetapi harus tanggung jawab bersama. Epy mempertanyakan peran Marthen Tualaka saat masih duduk sebagai anggota DPRD TTS untuk menurunkan angka kemiskinan.
“ Kemiskinan ini tanggung jawab bersama. Saat Pak Marthen masih menjadi anggota DPRD TTS apa usul saran yang diberikan kepada saya untuk menurunkan angka kemiskinan? Kan tidak juga. Jadi kita berbuat seperti apa adanya. Dan kita diatur dengan regulasi,” jawab Epy.
Terkait Tunjang Perbaikan Penghasilan yang tidak ada di tahun 2024, Epy mengaku baru tahu malam itu. Menurutnya, seharusnya ada.
“ Saya baru tahu tadi kalau TPP tidak ada. Seharusnya ada. Dan TPP akan menjadi prioritas paket Tahun-Tallo jika nanti dipercaya memimpin kabupaten TTS,” tegas mantan Bupati ini. (DK)