Ket. Foto : Nampak para honorer calon PPPK paruh waktu menggelar aksi demo di halaman kantor bupati TTS
Laporan Reporter Suara TTS. Com, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Merasa nasib PPPK paruh waktu tak jelas, para honorer yang masuk calon PPPK paruh waktu menggelar aksi demo di kantor Bupati TTS, Rabu 8 Oktober 2025. Mereka menuntut agar segera diangkat menjadi PPPK paruh waktu.
“ Batas waktu usulan rekrutmen dan pengisian DRH untuk PPPK paruh waktu sudah selesai/ditutup tapi Pemda TTS tidak juga mengusulkan perekrutan PPPK paruh waktu ke pemerintah pusat. Akibatnya, nasib kami menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu, hari ini kami menuntut keadilan agar kami harus diangkat menjadi PPPK paruh waktu,” sebut para honorer.
“ Jika tuntutan kami tidak dijawab/dikabulkan, kami akan bergerak dengan jumlah massa yang lebih besar untuk duduki kantor bupati atau bila perlu kami akan tidur di kantor bupati untuk perjuangkan nasib kami,” tegas para honorer yang didominasi ibu-ibu.
Untuk diketahui, Kedatangan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan di kantor bupati TTS, Rabu 8 Oktober 2025 disambut aksi demo para honorer yang tak diusulkan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) paruh waktu oleh Pemda TTS. Sambil membentangkan baliho bertuliskan “paruh waktu menuntut keadilan” para honorer tersebut berjuang untuk bisa bertemu dan beraudiensi dengan Bupati TTS, Eduard Markus Lioe yang tengah mendampingi Wamendiktisaintek.
Menariknya, melihat aksi demo para honorer tersebut, Wamendiktisaintek Fauzan justru menghampiri para pendemo dan meminta untuk terus bersemangat memperjuangkan nasib mereka.
“ Tidak boleh menyerah, tetap berjuang dan tetap semangat,” ujar Fauzan kepada para massa aksi.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten TTS, Dominggus Banunaek enggan membeberkan hasil konsultasi terkait nasib PPPK paruh waktu. Diketahui beberapa waktu lalu, BKPSDM bersama komisi I dan Komisi IV DPRD TTS melakukan konsultasi ke pemerintah pusat terkait nasib PPPK paruh waktu di kabupaten TTS.
“ Kami masih susun laporan hasil konsultasi, nanti lapor dulu ke bupati baru saya bisa sampaikan. Kalau sekarang belum bisa,” jawabnya singkat.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD TTS, Relygius Usfunan yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp terkait hasil konsultasi komisi IV ke Jakarta beberapa waktu lalu, juga enggan membeberkan hasilnya. Dirinya beralasan jika masih dalam perjalanan dari Kupang ke soe dan baterai Hp -nya tersisa 5 persen. Oleh sebab itu, politisi PKB ini berjanji akan menjelaskan hasil konsultasi saat bertemu langsung dengan wartawan di soe.
“ Ketemu baru saya sampaikan hasil konsultasi seperti apa,” tulisnya di pesan WhatsApp.(DK)

















