Ket foto : Nampak Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi saat bertatap muka dengan warga desa Oebaki
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Masyarakat Dusun Neksufa, Desa Oebaki, Kecamatan Noebeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengeluhkan kekurangan air bersih terutama saat musim kemarau. Keluhan tersebut disampaikan oleh warga saat bertatap muka dengan Kasrem 161/Wira Sakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, Minggu 7/4/2024. Puluhan warga yang hadir curhat ke Kolonel Simon soal kekurangan air bersih. Kol SPK pun langsung gerak cepat (gercep) dan menjawab keluhan warga.
Kepala desa Oebaki, Lodovikus Fallo pada kesempatan itu mengaku masyarakat Oebaki sangat kekurangan air untuk kebutuhan air minum dan MCK terutama saat musim panas. Karna itu dirinya mewakili masyarakat minta bantuan kepada Kol Cpl Simon Petrus Kamlasi.
“Kami di Oebaki susah air terutama musim panas. Tahun lalu kemarau panjang sehingga kami mengalami kekeringan”ujar Lodovikus diamini oleh warga yang hadir.
Ia menjelaskan Desa Oebaki terdapat 486 KK dengan jumlah jiwa mencapai 2083. Pada tahun 2020 ada bantuan Pompa Hidram di Fatunfun namun saat ini sedang rusak akibat hujan dan longsor.
Lebih lanjut dikatakan, Tim BNPB sudah melakukan survey bulan Febuari lalu guna membantu sumur bor dan belum realisasi. Sedangkan dari desa juga ada program air bersih Tahun 2023 di Fatutek namun masih ada kekurangan pipa kurang lebih 2 Kilo meter.
“Kami sudah sampaikan keluhan dan kekurangan yang dialami sehingga mohon bantu bantu kami”ujar Kades Fallo.
Merespon keluhan masyarakat Oebaki, Kol Cpl Simon Petrus Kamlasi mengatakan sudah lama dirinya tidak datang ke Oebaki namun ia melihat ada pengajuan sumur bor sehingga ia harus turun langsung sekaligus menjawab keluhan tersebut.
Menurut Kolonel SPK,untuk mengatasi kekurangan air maka perlu dilihat potensi yang ada di wilayah tersebut harus mengetahui air permukaan.
Jika itu belum cukup maka dilanjutkan dengan grafitasi. Jikalau itupun tidak bisa maka dipakailah geolistrik.
“Jadi kita harus liat kondisi. Dengan cara cara seperti itu supaya kita ketahui apakah ada sumber air barulah kita lakukan pengeboran”,Ujar SPK.
Dikatakan jika ada bantuan Pompa saat atau sumur bor maka masyarakat juga harus relakan lahan yang ada sumber air karna ini untuk kepentingan umum.
Karena itu dirinya minta kepala desa melakukan sosialisasi yang intens kepada masyarakat
SPK menegaskan bahwa untuk bangkit dari penderitaan harus selalu gotong royong,memupuk kebersamaan dan tetap mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan golongan.
Terkait keluhan masyarakat, dirinya siap untuk membantu sumur bor di titik Neksufa sedangkan Pompa yang rusak segera diperbaiki.selain itu kekurangan pipa,ia siap membantu.
Dirinya berharap dengan adanya bantuan bisa dipelihara agar dinikmati oleh seluruh masyarakat.
“Ketika sumur bor sudah jadi utamakan air untuk minum.Pompa yang rusak akan diperbaiki, sementara kekurangan pipa langsung dibantu.Sumur bor segera dikerjakan”,ujarnya.
Terpantau, hadir pada kesempatan tersebut anggota DPRD TTS,David Boimau,Epy Kamlasi dan rombongan Kasrem.(Sys).