Ket foto : Ilustrasi
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Perbuatan bejat dan biadab dilakukan oleh oknum perangkat Desa Mella, Kecamatan Noebana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Perangkat desa berinisial YO diduga telah menghamili sepupu kandungnya sendiri, seorang remaja perempuan berinisial ST.
Korban saat ini telah melahirkan seorang bayi laki-laki dan tinggal bersama keluarganya di Kota Soe. Kasus tersebut telah dilaporkan secara resmi ke Polres TTS berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/211/V/2025/SPKT/POLRES TIMOR TENGAH SELATAN/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR, tertanggal 26 Mei 2025. Proses hukum masih berlangsung.
Kepada wartawan di Soe,Senin (28/7/2025), ST mengaku tinggal bersama pelaku sejak duduk di bangku SMP di Desa Mella. Selama tinggal satu rumah, ia kerap mendapat godaan dari YO, namun tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA di kota Soe.
Pada bulan Juni 2024, saat ST pulang liburan ke Desa Mella,ia mengalami peristiwa yang merusak masa depannya. Ia menceritakan bahwa insiden pertama terjadi sekitar pukul 23.30 WITA. Kala itu, ia sedang tertidur di kamarnya. YO secara diam-diam masuk ke kamar dan mendekapnya.
“Saya sempat berteriak saat dia masuk, tapi mulut saya langsung ditutupi dengan tangannya. dia juga mengancam akan membunuh saya jika melawan,” ujar ST lirih.
Setelah insiden pertama, perbuatan tersebut terus berulang kali hingga terakhir pada Maret 2025. ST mengaku, setiap kali setelah berhubungan, pelaku memberikan uang Rp50 ribu hingga Rp100 ribu, sembari mengancam agar ST tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun.
Ibu korban, Aksamina Tanaem, mengaku terpukul dengan kejadian tersebut. Ia berharap pihak berwenang menindaklanjuti kasus ini secara adil.
“Sebagai orang tua, saya ingin pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai ada lagi anak-anak lain yang jadi korban,” tegasnya.
Aksamina menyebut perbuatan YO merusak masa depan anaknya yang sebenarnya berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Satu hal yang syukuri, masih ada keluarga di Soe yang membantu proses persalinan.
“Kami ini orang susah. Untung ada keluarga di Soe yang bantu, sehingga anak saya bisa melahirkan dengan selamat,” ujarnya.(Sys)