Example 728x250
BeritaPOLITIK

Paket Bumy Siap Perjuangkan Nasib Guru Honorer Di Sekolah Swasta

1770
×

Paket Bumy Siap Perjuangkan Nasib Guru Honorer Di Sekolah Swasta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ket. Foto : Paket Bumy (Buce Lioe dan Army Konay) 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

Example 300x600

SUARA TTS. COM | SOE – Heboh pemberitaan terkait titip menitip nama guru di dapodik sekolah guna bisa mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) ternyata tak luput dari perhatian calon bupati TTS, nomor urut 5, Eduard Markus Lioe atau yang akrab disapa Buce Lioe.
Menurutnya, salah satu penyebab maraknya aksi titip menitip nama guru adalah karena guru honorer yang mengajar di sekolah swasta tidak diberikan ruang untuk mengikuti seleksi P3K.
Pemerintah lewat Keputusan Menpan Nomor 348 Tahun 2024 tentang mekanisme seleksi P3K guru di instansi daerah tahun anggaran 2024, hanya memberikan ruang bagi guru honorer yang mengajar di sekolah negeri. Sedangkan para guru yang mengajar di sekolah swasta belum diberikan ruang untuk mengikuti seleksi P3K.
“ Guru honorer di sekolah swasta ini jumlahnya cukup banyak. Mereka (guru honorer di sekolah swasta) juga memberikan kontribusi nyata dalam mencerdaskan anak bangsa. Apa lagi kita tahu bersama, sekolah swasta itu ketat dalam penilaian guru-gurunya. Tetapi di sisi lain, harus diakui gaji mereka tidak sama dengan guru ASN. Inilah yang mendorong mereka juga ingin mengikuti seleksi P3K agar mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” ungkap Buce.
“ Tetapi di sisi regulasi, mereka diperhadapkan dengan regulasi yang belum membuka ruang bagi mereka untuk bisa mengikuti seleksi P3K. Kedepan, jika dipercaya menjadi Bupati TTS hal ini akan kita perjuangkan. Kita akan membangun komunikasi dengan pemerintah pusat, anggota DPR RI dan pihak kementerian agar guru honorer swasta bisa diberikan ruang untuk mengikuti seleksi P3K. Bagaimana pun para guru honorer ini juga ikut mencerdaskan anak bangsa dan juga merupakan warga Indonesia,” janji Buce.

Menciptakan Lapangan Kerja 

Selain memperhatikan permasalahan seputar P3K, Paket Bumy juga menekankan pentingnya menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk pemuda-pemudi TTS. Buce Lioe menegaskan bahwa strategi mereka tidak hanya mengandalkan PPPK, tetapi juga akan fokus pada pengembangan sektor-sektor lain yang bisa menyerap tenaga kerja di TTS. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pemuda di TTS memiliki kesempatan untuk bekerja dan berkembang. Oleh karena itu, kami merencanakan untuk mengembangkan sektor-sektor lain yang dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja,” tambahnya.
Langkah ini memberikan angin segar bagi mereka yang merasa terpinggirkan akibat terbatasnya formasi PPPK. Paket Bumy percaya bahwa dengan pendekatan yang lebih holistik, mereka bisa mengatasi masalah ketenagakerjaan dengan memberikan solusi yang lebih beragam bagi pemuda TTS.
Selain itu, Buce juga mencanangkan program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan angkatan kerja muda. Misalnya, pelatihan keterampilan menjahit, las, dan lainnya. Para peserta pelatihan ini akan diberikan alat kerja, seperti mesin jahit atau mesin las, untuk memulai usaha setelah pelatihan. Mengenai modal usaha, pemerintah daerah berencana bermitra dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT untuk menyediakan pembiayaan usaha mikro yang dapat membantu menghidupkan usaha keluarga di TTS.

Paket Bumy: Solusi Tepat untuk Pemuda TTS

Dalam visi dan misinya, Paket Bumy berkomitmen untuk membuka lebih banyak peluang kerja bagi pemuda TTS. Selain melalui seleksi PPPK, Paket dengan nomor 5 ini fokus pada peningkat keterampilan para pemuda melalui pelatihan-pelatihan kerja. Sektor UMKM juga akan dikembangkan sebagai upaya menciptakan lapangan kerja.
“ Program pelatihan keterampilan akan kita ssesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal dimaksudkan untuk mempercepat menyerapan tenaga kerja pasca pelatihan. Selain itu sektor UMKM akan kita kembangkan untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat TTS,” ujar Buce.
Tantangan ketenagakerjaan memang tidak mudah untuk diatasi, namun Paket Bumy optimis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, masalah ini dapat diselesaikan. “ Pemuda TTS yang selama ini menjadi harapan masa depan daerah, akan diberi ruang yang lebih besar untuk berkembang, bekerja, dan berkontribusi membangun TTS. Kami paket Bumy siap mendukung pemuda untuk mengembangkan skill maupun berwirausaha,” tegas mantan anggota DPRD Propinsi NTT ini. (DK)

Example 300250
Example 120x600