Example 728x250
BeritaPERISTIWASOSIAL

Pantau Dampak Banjir, Besok Pj Bupati TTS Berkantor Di Desa Toineke

119
×

Pantau Dampak Banjir, Besok Pj Bupati TTS Berkantor Di Desa Toineke

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ket. Foto : Nampak seorang ayah sedang mengendong anaknya di tengah banjir melanda wilayah Rata Bena, Kecamatan Amanuban Selatan

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

Example 300x600

SUARA TTS. COM | SOE – Pj Bupati TTS, Seperius Edison Sipa dijadwalkan, Selasa 7 Januari 2025 akan berkantor di Desa Toineke, Kecamatan Kualin.

Di DesaToineke, Pj Bupati TTS akan memantau dampak banjir, memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir dan juga memantau pekerjaan pengerukan sedimen lumpur guna mencegah terjadinya banjir kembali.
“ Esok saya berkantor di Desa Toineke. Alat berat akan kita geser ke Toineke untuk mengeruk sedimen lumpur di tiga titik. Dimana sedimen lumpur ini sudah menumpuk di permukaan kali dan nyaris tingginya sama dengan tanah permukiman masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan air meluap masuk ke pemukiman dan menyebabkan banjir,” ungkap Sipa kepada wartawan, Selasa 7 Januari 2025 di kantor Bupati TTS.

Terkait banjir di dataran rata Bena, Sipa mengatakan, tinggi permukaan air saat ini sudah turun. Dimana saat banjir, air naik hingga setinggi 1 meter namun kini tinggi genangan air hanya berkisar 40 Cm.
Terkait jumlah korban terdampak banjir di dataran Bena lanjut Sipa, awalnya laporan yang masuk sebanyak 131 KK. Namun setelah dilakukan verifikasi lapangan oleh BPBD, jumlah rumah warga yang sempat tergenang air sebanyak 45 KK.
“ Tinggi genangan air di dataran rata bena sudah turun hanya 40 Cm saat ini. Akses jalan sudah kembali bisa dilewati. Sejauh ini belum ada warga yang direlokasi,” ujarnya.

ket. Foto: Pj Bupati TTS saat sedang diwawancarai awak media

Untuk mengatasi masalah banjir di dataran rata bena dikatakan Sipa, perlu dibangun cekdam atau bendungan di bagian atas (bukit) untuk mengurangi jumlah debit air yang mengalir ke dataran rata bena saat musim penghujan. Namun kewenangan ini disebut Sipa ada di balai wilayah sungai (BWS).
“ Kita akan berkomunikasi dengan BWS untuk membangun cekdam atau bendungan di bagian atas guna menampung air hujan. Sehingga saat hujan tidak semua air mengalir ke dataran rata bena tetapi sebagian tertampung di cekdam atau bendungan,” terangnya.
Terkait banjir di Desa Linamnutu, setelah dilakukan pemantauan diketahui banjir disebabkan oleh alur sungai yang berubah, dimana sungai Noelmina membuat alur baru yang mengarah ke pemukiman warga. Oleh sebab itu, pemda TTS telah menutup alur tersebut dengan membuat empangan.
“ Untik penyebab banjir di Desa Linamnutu sudah kita atasi dengan menutup alur sungai yang mengarah ke pemukiman masyarakat,” jelasnya.
Akibat banjir di Desa Linamnutu, sedikitnya 18 rumah warga terendam banjir, dimana 4 KK diantaranya terpaksa direlokasi ke tempat yang lebih aman.
“ Saat memantau banjir di Desa Linamnutu kita juga membawa bantuan sembako, alat masak dan alat tidur untuk para korban,” sebutnya.
Sementara itu, untuk membuka akses jalan di Mollo barat yang sempat putus akibat rusaknya jembatan Fatukoko, pemda telah membuka akses jalan baru sebagai jalan alternatif. (DK)

Example 300250
Example 120x600