Ket. Foto : Nampak Yerim Fallo, Anggota DPRD TTS sedang menyampaikan aspirasi guru honorer swasta ke Moris selaku perwakilan BKN yang bertanggung jawab di Biro Perekrutan Pegawai non-ASN
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Peduli dengan nasib para guru honorer di sekolah swasta yang belum diberikan ruang untuk mengikuti seleksi P3K tahun 2024, Ketua Pospera Kabupaten TTS yang juga Anggota DPRD TTS, Yerim Fallo, Selasa 22 Oktober 2024 mendatangi gedung BKN dan Kemenpan RB. Dirinya ingin menyampaikan aspirasi para guru honorer swasta yang juga ingin diberikan ruang yang sama dalam mengikuti seleksi P3K. Walaupun sama-sama mencerdaskan anak bangsa dan sudah bertahun-tahun menjadi guru honorer di sekolah swasta, namun hingga kini, pemerintah pusat melalui Kemenpan RB masih memberikan perlakukan yang berbeda untuk guru honorer di sekolah swasta.
Oleh sebab itu, sebagai wakil rakyat yang peduli dengan nasib guru honorer di sekolah swasta dirinya ingin menyampaikan aspirasi langsung ke BKN dan Kemenpan RB sekaligus mendesak agar guru honorer swasta juga diberikan ruang yang sama.
“ Tadi saya bertemu langsung dengan Humas Menpan RB, Pak Elfan dan Pak Moris selaku perwakilan BKN yang bertanggung jawab di Biro Perekrutan Pegawai non-ASN. Saya sudah sampaikan langsung aspirasi para guru honorer swasta. Intinya kita minta harus ada kebijakan yang memberikan rasa adil bagi guru honorer swasta yang juga ikut mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Yerim.
“Pak Elfan dan Pak Moris menjelaskan bahwa dalam aturan perekrutan P3K memang hanya menyasar guru honorer yang mengajar di sekolah negeri minimal 2 tahun berturut-turut atau 4 semester. Dan bagi guru honorer swasta yang menitipkan nama di sekolah negeri menurut penjelasan keduanya tidak bisa mengakomodasi,” ujar Politisi PDI Perjuangan ini.
Ket. Foto : Nampak Yerim Fallo (kanan) bersama Humas Menpan RB, Elfan
Tak berhenti di situ, Pemuda asal Desa Oebobo ini berencana untuk melanjutkan upaya koordinasi dengan Deputi SDM dan Aparatur Kemenpan RB pada awal November mendatang.
“ini adalah perjuangan yang harus kami teruskan. Saya mohon doa dan dukungan dari masyarakat, terutama para guru honorer swasta di Kabupaten TTS agar perjuangan ini dapat berhasil,” tutup Yerim.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah pusat masih membedakan perlakuan untuk guru honorer di sekolah negeri dan sekolah swasta dalam seleksi P3K Tahun 2024. Walaupun sama-sama bekerja untuk mencerdaskan anak bangsa, namun guru honorer di sekolah swasta masih “dianak tirikan” oleh pemerintah pusat dalam proses seleksi P3K.
Dalam Keputusan Menpan Nomor 348 Tahun 2024 tentang mekanisme seleksi P3K guru di instansi daerah tahun anggaran 2024, seperti diatur dalam Diktum ke 9 huruf D, guru honorer swasta tidak diberikan ruang untuk mengikuti seleksi P3K.
Dimana pada angka I diatur, Guru yang berhak mengikuti seleksi P3K guru adalah guru non asn di sekolah negeri. Angka 2. Terdaftar di Dapodik dan angka 3, aktif mengajar paling sedikit 2 tahun atau empat semester secara terus menerus di instansi tempat mengajar.
Guru honorer di sekolah swasta memang tidak diberikan ruang untuk mengikuti seleksi P3K. Makanya, jelang seleksi P3K ini muncul titip-menitip nama guru di dapodik sekolah negeri,” ungkap Kadis Pendidikan Kabupaten TTS, Musa Benu kepada awak media. (DK)