Example 728x250
BeritaPOLITIK

Pilkada TTS, Ketua MUI Kabupaten TTS: Cari Pemimpin Yang Berkarakter Nasionalis

826
×

Pilkada TTS, Ketua MUI Kabupaten TTS: Cari Pemimpin Yang Berkarakter Nasionalis

Sebarkan artikel ini
SUARA TTS.COM/DionKota
Example 468x60

Ket. Foto : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten TTS, Haji (H). Muhammad G. Arifoeddin

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

Example 300x600

SUARA TTS. COM | SOE – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten TTS, Haji (H). Muhammad G. Arifoeddin memberikan pandangan terkait karakter calon pemimpin yang tepat untuk Kabupaten TTS. Menurut pria yang akrab disapa Mad ini, kabupaten TTS membutuhkan pemimpin yang berkarakter nasionalis bukan kedaerahan atau kesukuan. Pasalnya, hari ini masyarakat Kabupaten TTS sudah sangat plural.
Oleh sebab itu dibutuhkan pemimpin yang mampu merangkul masyarakat Kabupaten TTS yang plural bukan pemimpin yang hanya bisa merangkul swapraja tertentu apa lagi keluarga tertentu.
“ TTS hari ini sudah sangat plural sehingga kita butuh pemimpin yang berkarakter nasionalis. Kita tidak bisa lagi dipimpin orang yang berkarakter kesukuan tertentu karena hanya akan memecah belah daerah ini. Kita butuh pemimpin yang bisa mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan kelompok dan juga keluarga,” ungkap Mad.
Calon pemimpin TTS lanjut Mad, diharapkan memiliki perspektif atau berlatar belakang pengusaha atau dari sektor swasta untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten TTS. Menurutnya akar dari semua persoalan di kabupaten TTS adalah masalah ekonomi.
“ Kita bicara masalah TTS hari ini akarnya hanya satu yaitu ekonomi. Kita bicara stunting, itu karena orang tidak bisa beli makanan bergizi karena masalah ekonomi. Kita bicara kemiskinan itu akarnya ekonomi. Kita bicara lapangan pekerjaan itu akarnya ekonomi. Belum lagi kabupaten TTS awal tahun diperhadapkan dengan masalah inflasi sekarang deflasi lagi. Ini semua soal ekonomi. Oleh sebab itu menurut saya kita butuh pemimpin yang punya perspektif pengusaha,” terangnya.
Dirinya juga menyenggol perjalanan roda birokrasi di Kabupaten TTS selama ini yang dinilai masih timpang. Dimana birokrat yang beragama Islam belum mendapatkan kepercayaan untuk menjabat esalon II.
Bahkan di lima tahun ke belakang, dalam pelantikan kepala sekolah, tidak ada satu pun kepala sekolah yang dilantik beragama Islam.
“ ASN yang beragama Islam dan punya kemampuan untuk jadi kepala sekolah itu banyak. Bahkan sudah kantongi sertifikat. Tapi anehnya tidak ada satu pun yang dipercaya untuk jadi kepala sekolah. Apa lagi duduki jabatan esalon II. Kita berharap ke depan muncul pemimpin yang bisa menempatkan orang karena kemampuan tanpa harus melihat suku apa, dari keluarga mana, apa lagi agamanya apa,” harapnya.
Terkait posisi pemilih beragama Islam sebut Mad, memiliki posisi tawar yang sangar strategi dan bisa menjadi penentu pada Pilkada mendatang. Hal ini berkaca pada Pilkada 2018, dimana PSU berlangsung di beberapa TPS yang merupakan kantong umat Islam.
“ Pemilih muslim di Kab TTS berjumlah 13. 228 pemilih. Dan 3.923 berada di kecamatan Kota Soe. Kalau kita lihat selisih hasil Pilkada lalu yang tidak tidak sampai 1000 tentunya jumlah pemilih muslim bisa jadi penentu,” sebutnya. (DK)

Example 300250
Example 120x600