Ket. Foto : Nampak suasana debat Yerim Fallo dan Egi Usfunan terkait polemik 44 tenaga outsourcing
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Wakil ketua komisi 1 Yerim Fallo dan Ketua Komisi IV Relygius Usfunan terlibat debat panas terkait polemik 44 Outsourcing yang bekerja di Sekertariat DPRD TTS. Dengan suara keras, Yerim menuding jika para tenaga outsourcing itu merupakan titipan mantan pimpinan DPRD TTS dan Sekwan DPRD TTS.
“ Pak Egi punya 9 orang, pak Yus 13 orang Pak Marcu 12 Pak Sekwan punya 8. Kondisi ini kami tidak pernah sakit hati ataupun kecewa,” ujar Yerim sambil memukul meja yang berada di lobi DPRD TTS, Kamis 6 Maret 2025.
Yerim yang terlihat sangat emosional menyebut, saat ini para mantan tenaga outsourcing tersebut terbentur aturan untuk mengikuti seleksi P3K. Oleh sebab itu, dicari solusi agar mantan tenaga outsourcing tersebut bisa tetap bekerja di DPRD TTS. Dan menurut inspektorat jalan satu-satunya adalah melalui outsourcing.
“ Sesuai LHP inspektorat ada temuan, mereka bekerja ada beberapa bulan menggunakan SPK dan beberapa bulan lainnya kontrak pihak ketiga atau outsourcing. Ini yang buat mereka tidak bisa ikut seleksi P3K. Makanya kita cari solusi bagaimana agar merek bisa tetap bekerja di sini,” sebut Yerim yang masih terlihat emosi.
Menanggapi tudingan titip menitip tersebut, Relygius Usfunan, yang merupakan mantan pimpinan DPRD TTS periode 2019-2024 menegaskan tidak ada titip menitip nama. Ia menjelaskan, jika yang disebut titipan itu bukan mereka yang tidak bekerja lalu nama muncul. Mereka semua bekerja bahkan ada yang sudah bekerja dari tahun 2014 di Sekertariat DPRD TTS. Di mana pada tahun 2019 ketika menjadi pimpinan, untuk yang bekerja di dalam rujab memang ada beberapa karyawan yang merupakan “orang-orang dekatnya ” karena alasan privasi. Tapi semuanya bekerja bukan titip nama lalu tidak bekerja.
“ Ada 9 orang yang bekerja di rujab yang saya tempati sebagai pimpinan DPRD periode 2019-2024. Mereka bekerja sebagai Security 2orang , pramusaji 3 orang, Cleaning service3 orang dan pengurus taman 1 orang. Ada sebagian orang lama, ada juga orang baru untuk mengurus keperluan saya dan keluarga karena alasan privasi. Tapi mereka bekerja bukan hanya ada nama saja,” tegasnya.
Terpisah, Yusuf Soru mantan wakil ketua DPRD TTS juga angkat bicara terkait polemik tersebut. Dirinya mengaku bingung saat disebut ada 13 nama titipan darinya. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar yang menyebut angka 13 tersebut harus mampu menyebut 1 per satu namanya agar jelas.
“ Titip itu kalau orang tidak kerja tapi nama ada. Tapi ini anak-anak kerja di rujab selama bertahun-tahun dan anak – anak yang kerja di rujab waktu itu ada 7 orang dan sekarang yang lolos seleksi administrasi hanya 4 orang. Kalau ada yang sebut 13 orang ini siapa-siapa,” sebutnya dengan nada tanya.
Dari empat nama yang lolos administrasi seleksi P3K tahap 2 tersebut, Yusuf menyebut yang ada hubungan keluarga dengan saya hanya 1 orang. Sementara 3 orang yang lainnya adalah masyarakat TTS yang kebetulan Tuhan mempertemukan mereka dengan dirinya.
“ Cek saja di data, dari 4 yang lolos administrasi itu hanya 1 yang ada hubungan keluarga dengan saya. Itu pun dia kerja selama ini bukan hanya titip nama. Kalau yang tiga lainnya itu karena saya tahu mereka juga susah akhir mereka bisa masuk dan kerja di Rujab,” terangnya.
Marcu Mbau mantan ketua DPRD TTS Periode 2019-2024 juga menampik tudingan praktek titip-menitip nama. Iya menyebut, 12 orang tersebut benar-benar bekerja di Rujab.
Dari 12 nama, 2 Satpam merupakan pegawai lama yang saat ia masuk ke Rujab mereka sudah bekerja. 2 orang yang bekerja sebagai pramusaji merupakan keluarganya sedangkan sisanya tidak memiliki hubungan keluarga.
“ Di Rujab saat itu yang masih ada hubungan dengan saya itu hanya 2 orang satu status sepupu, satunya pangkat anak. Sisanya tidak ada hubungan keluarga. Ada sebagian orang lama, sebagian lagi anak TTS yang kebetulan saat saya tempati Rujab orang tua mereka datang dan meminta pekerjaan untuk anak mereka. Setelah saya konsultasi dengan Sekwan mereka bisa bekerja, ya akhirnya mereka masuk kerja di Rujab ada juga yang saya bantu masuk kerja ke DPRD. Tapi Mereka semua itu kerja bukan titip nama saja,” tegas politisi Nasdem tersebut. (DK)