Ket. Foto: Penjabat Bupati TTS, Edison Sipa
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Pemda TTS gagal mencapai target penurunkan angka stunting pada pengukuran Februari 2024. Sebelumnya, dalam kunjungan presiden Jokowi ke Soe Pada 23 Maret 2022 lalu, Jokowi menargetkan penurunan angka stunting tiap Propinsi maupun Kabupaten di 2024 harus berada di bawah 14 persen.
Hal yang sama juga menjadi target Mantan Bupati TTS, Epy Tahun. Dalam kegiatan rembuk stunting tahun 2023, Epy menargetkan penurunan angka stunting di Februari 2024 berada di angka 14 persen.
Namun sayangnya, Pemda TTS gagal mencapai target tersebut. Berdasarkan data pengukuran pada bulan Februari, angka stunting di Kabupaten TTS masih berada di angka 20,2 persen atau 7.500 lebih penderita stunting.
Kendati gagal mencapai target, Penjabat Bupati TTS, Edison sipa menyebut penurunan 2,1 persen dari pengukuran Agustus 2023 merupakan jumlah yang besar jika dibandingkan dengan kabupaten lain mengingat jumlah sasaran penderita stunting di Kabupaten TTS yang lebih besar di bandingkan Kabupaten lain di Propinsi NTT.
“ Di pengukuran bulan Agustus 2023, angka stunting kita berada di angka 22,3 persen atau 9.800 lebih penderita stunting. Turun 2,1 persen menjadi 20,2 persen atau 7.500 lebih penderita stunting di pengukuran bulan Februari 2024,” ungkap Sipa.
“ Kita berharap angka ini akan terus turun di pengukuran Agustus mendatang,” harapnya.
Selain angka stunting yang masih di atas 20 persen, angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten TTS pun masih berada di angka 20 persen.
Berdasarkan data statistik 2023, angka kemiskinan ekstrim Kabupaten TTS berada di angka 25,18 persen dengan jumlah jiwa 119. 520 jiwa.
“ Memang angka kemiskinan ekstrim kita masih tinggi. Makanya kita arahkan pemerintah desa lewat dana desa fokus pada sasaran karena pemrintah desa yang paling tahu sasaran kemiskinan ekstrim,” sebut Sipa. (DK)