Ket. Foto : Perolehan suara 10 partai peraih kursi DPRD TTS
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Dion Kota
SUARA TTS.COM | SOE – Setelah dua periode menjadi pemenang pemilu tingkat Kabupaten TTS (2014 dan 2019) dan berhak atas kursi ketua DPRD TTS, di pemilu 2024 Partai Nasdem harus rela melepas kursi ketua DPRD TTS.
Prestasi Partai Nasdem dibawah komando Army Konay di pemilu kali ini turun drastis. Selain kehilangan kursi ketua, satu kursi partai Nasdem di Parlemen pun hilang.
Jika di dua pemilu sebelumnya Partai Nasdem bertengger di posisi puncak ( satu), kali ini posisi Nasdem merosot jauh ke posisi 4.
Walaupun memperoleh 5 kursi sama dengan Partai Golkar dan Gerindra, namun Nasdem kalah dari segi perolehan suara.
Pada pemilu kali ini, Nasdem memperoleh suara 23. 880 suara kalah jika dibandingkan dengan Golkar dan Gerindra yang masing-masing memperoleh 27.749 suara dan 26.534 suara. Suara Nasdem jauh tertinggal jika dibandingkan dengan PDI Perjuangan yang mengantongi 29. 102 dan berhak atas kursi ketua DPRD TTS.
Di bawah komando Mordhekay Liu, PDI Perjuangan “pecah telur” menjadi pemenang pemilu tingkat Kabupaten TTS dengan meraih 6 kursi.
Selain kehilangan kursi ketua, pemilu kali ini memberikan catatan tersendiri untuk sang ketua DPD Nasdem TTS, Army Konay. Dimana dua orang anak kandungnya juga gagal memperoleh kursi di parlemen.
Bung Yusuf Konay yang bertarung di Dapil 5 untuk memperebutkan kursi DPRD TTS kalah dari incumbent Hendrikus Babys. Perolehan suara Bung (1.158 suara) kalah dari perolehan suara Hendrikus Babys yang berhasil memperoleh 1.339 suara.
Nasib serupa juga dialami Meyke Chyntia Konay yang bertarung di Dapil 8 NTT untuk memperebutkan kursi DPRD Provinsi NTT. Walaupun berhasil merebut 8. 290 suara, perolehan suara Meyke masih kalah dari perolehan suara incumbent, Obed Naitboho yang mendapatkan 1 kursi dari Dapil 8 NTT.
Nasdem Tak sendiri, PKB juga harus merelakan kursi pimpin DPRD TTS untuk periode 2024-2029. Jika pada pemilu 2019 PKB berhasil menempati posisi 2, kali ini posisi PKB merosot ke urutan 5. Walaupun mampu mempertahankan 5 kursi, PKB hanya mampu meraih suara 19.835 suara.
Tak hanya itu, di Dapil 8 NTT, PKB juga kehilangan kursi untuk DPRD Provinsi NTT. Padahal padahal Pileg 2019, PKB berhasil meloloskan Yohanis Lakapu ke DPRD Provinsi NTT dari Dapil 8 NTT. Namun untuk Pileg 2024, PKB kalah akumulasi.
Golkar dan Gerindra berhasil come back pada pemilu 2024. Setelah kehilangan kursi pimpinan pada pemilu 2019, Di bawah komando Epy Tahun, Partai Golkar berhasil mengamankan kursi wakil ketua DPRD TTS. Golkar mampu nangkring di urutan dua dengan raihan 27. 749 suara. Selain itu, Golkar juga berhasil menambah perolehan kursinya menjadi 5 kursi.
Hal yang serupa terjadi pada Gerindra di bawah komando Arsianus Nenobahan. Gerindra berada di urutan ke 3 dengan raihan 26. 534 suara. Gerindra juga berhasil menambah satu kursi dari 4 menjadi 5 kursi dan berhak atas kursi wakil ketua DPRD TTS periode 2024-2029.
Partai Perindo di bawah komando Marthen Natonis juga berhasil memberikan kejutan di pemilu 2024. Perindo berhasil merangsek ke urutan 6 peraih suara terbanyak untuk pemilu tingkat Kabupaten TTS dengan raihan 18. 731 suara. Tak hanya itu, Perindo juga berhasil mengamankan 4 kursi DPRD TTS. Padahal di pemilu 2019, Perindo hanya memperoleh 1 kursi di Dapil 4 TTS. (DK)
Editor : Erik Sanu