Ket foto : Kepala Desa Besleu,Yulius Nenosaet
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE- Kepala Desa Besleu,Kecamatan Fautmollo, Yulius Nenosaet angkat bicara soal surat penolakan terhadap dirinya dari sejumlah warga. Ia juga menjelaskan sejumlah program yang diadukan oleh masyarakat.
Kepada SUARA TTS.COM, Yulius Nenosaet mengatakan surat penolakan warga adalah sesuatu yang wajar dan itu merupakan hak masyarakat yang tentunya juga sebagai bentuk pengawasan dalam menjalankan roda pemerintahan desa.
Terkait 3 program yang diadukan, Kades Nenosaet menjelaskan bahwa untuk pekerjaan saat ini sedang dikerjakan dan menyisakan 83 meter.
Ia beralasan cuaca dan kekurangan material pasir. “Ini kami sementara kerja tapi masih kurang pasir, mobil tidak bisa masuk untuk ambil pasir karna hujan”,ujarnya, Selasa 6 Mei 2025.
Masih menurut Nenosaet, untuk pupuk dan bibit jagung, sudah selesai belanja namun belum didistribusikan kepada masyarakat penerima. Hal ini dikarenakan keterlambatan pencairan.
Sedangkan terkait pungutan 100 ribu kepada para penerima bantuan babi, ia mengakui itu dilakukan tetapi uang tersebut masuk PAD.
“Betul kita pungut 100 ribu tapi itu kesepakatan untuk masuk PAD”,ujar Kades Nenosaet melalui layanan telpon.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat Desa Besleu,Kecamatan Fautmolo, Kabupaten TTS menolak kepemimpinan kepala desa Yulius Nenosaet.
Penolakan ini tertuang dalam surat yang disampaikan kepada Komisi I DPRD TTS yang ditandatangani oleh kurang lebih 30 orang. Surat penolakan ini disampaikan ke Komisi I DPRD TTS, oleh salah satu perwakilan masyarakat,Musa Salem, Selasa 6 Mei 2025.
Dalam surat tersebut mengatakan bahwa masyarakat desa Besleu sangat membutuhkan pembangunan dan pelayanan yang maksimal. Oleh sebab itu masyarakat desa Besleu memohon kepada komisi I DPRD Kabupaten agar segera memberikan informasi kepada kepada Camat Fautmolo supaya bisa ikut memantau pembangunan maupun pelayanan masyarakat di wilayah desa Besleu.
Masyarakat juga menyampaikan soal sejumlah program tahun 2024 yang belum tuntas antara lain :
1. Rabat Jalan 80 meter belum tuntas dikerjakan
2. Pengadaan Bibit Jagung dan Pupuk yang belum diterima oleh masyarakat.
3. Pengadaan Ternak Babi namun untuk mendapatkan bantuan babi, masyarakat harus membayar administrasi sebesar 100 rupiah.
Musa Salem kepada wartawan mengatakan, pihaknya mewakili masyarakat karna kondisi jalan dan biaya transportasi sehingga ia diutus untuk mengantarkan surat kepada Komisi I DPRD TTS. Dirinya berharap surat tersebut bisa ditindaklanjuti.(Sys).