Ket. Foto: Kepala SMA Negeri 1 Soe, Rovis Selan
Laporan Reporter SUARATTS. Com, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Soe, Rovis Selan memberikan kabar baik terkait persoalan data 182 pelajar yang tidak bisa mengikuti SNBP gara-gara nilai E-raport belum diupload pada pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) Kementerian pendidikan. Pihak Kementerian Pendidikan disebut Rovis telah memberikan kesempatan untuk memproses finalisasi data 99 pelajar yang sebelumnya telah diproses secara manual pada PDSS. Pihak sekolah juga sudah mengirimkan surat kuasa guna proses finalisasi.
“ Sebenarnya ada 100 pelajar yang sudah kita proses secara manual pada PDSS, tapi mungkin ada 1 yang datanya tercecer sehingga hanya 99 yan diproses untuk finalisasi,” terangnya.
Sedangkan sisa 83 pelajar yang diproses baik secara E-raport maupun manual pada PDSS, Rovis mengatakan, pihaknya menunggu kebijakan lanjutan dari pemerintah pusat.
Dirinya berencana, untuk langsung terbang ke Jakarta guna memperjuangkan 83 pelajar tersebut agar bisa diberikan ruang untuk bisa diupload datanya pada PDSS sehingga bisa mengikuti SBBP.
“ Saya ada rencana untuk ke Jakarta guna langsung memperjuangkan data 83 anak ini agar diberikan ruang untuk bisa diinput ke PDSS,” terangnya.
Terkait kronologi masalah PDSS SMA Negeri 1 Soe,Rovis menjelaskan, awalnya dalam rapat bersama para guru disepakati jika jika input data pada PDSS menggunakan E-rapot. Karena jika menggunakan E-raport, akan ada tambahan 5 persen lagi dari kuota 40 persen untuk SNBP
yang didapat karena Agreditasi SMA Negeri 1 Soe A.
Dalam perjalanan, hampir semua data isian sudah diisi, baik itu profil sekolah, kurikulum dan data siswa. Setelah itu, pihak sekolah juga sudah mengurutkan pelajar yang masuk kelompok eligible. Namun saat input nilai E-rapot inilah ditemukan masalah. Di mana nilai E-rapot semester 2 ternyata tidak terbaca pada sistem. Karena hingga H-2 (tanggal 30 Januari) tetap tidak bisa terbaca oleh sistem, pihak sekolah putuskan untuk menginput nilai raport secara manual satu persatu siswa selama 5 semester. Hingga batas akhir waktu penginputan, pihak sekolah hanya berhasil menginput secara manual data 100 pelajar pada PDSS.
“ Kita akan terus memperjuangkan 83 anak kita agar data mereka bisa diinput pada PDSS. Kita sudah banyak komunikasi dengan Pemprov dan saya juga akan langsung ke Jakarta untuk memperjuangkan hal ini,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Beberapa orang tua siswa kelas XII SMA Negeri 1 Soe, Selasa 4 Februari 2025 menemui Kepala Sekolah, Rovis Selan di ruang kerjanya. Kedatangan para orang tua tersebut guna mempertanyakan kinerja pihak sekolah dimana anak-anak mereka diketahui tidak bisa mengikuti seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) Tahun 2025. Padahal ada sekitar 182 pelajar kelas XII yang masuk kategori eligible atau siswa berprestasi namun tidak bisa mengikuti SNBP karena data nilai rapor mereka tidak lengkap diupload pada pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) Kementerian pendidikan.
“ Kakak, ini anak buah ada rengking terus dari kelas X sampai kelas XII baru tidak bisa ikut SNBP gara-gara pihak sekolah tidak upload data mereka pada PDSS ini. Gara-gara data tidak diup load semua ini yang mereka tidak bisa ikut SNBP untuk masuk perguruan tinggi negeri. Kami sangat marah dan kecewa Kaka,” ungkap salah satu orang tua pelajar yang enggan namanya ditulis. (DK)