Example 728x250
Berita

Persoalan Kades dan Guru di Desa Tunis Berakhir Damai

1392
×

Persoalan Kades dan Guru di Desa Tunis Berakhir Damai

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ket foto : Kepala Desa Tunis,Yefta Betty

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu

Example 300x600

SUARA TTS.COM | SOE – Kepala desa Tunis,Yefta Betty mengungkapkan alasan dirinya marah dan mencaci maki para guru di SD Inpres Tunis.
Kepada SUARA TTS.COM,Rabu 22/5/2024, Kades Yefta mengaku menerima keluhan dari orang tua siswa terkait persiapan makan untuk guru saat pelaksanaan ujian sekolah.
Hal itu membuat dirinya geram. Pasalnya orang tua siswa menjadi terbebani.
“Jadi orang tua siswa mengeluh bahwa mau ujian dikasih beban, nanti perpisahan juga begitu, padahal kan pos anggaran kenapa tidak dipakai dan harus bebankan lagi ke siswa”,jelas Yeffa.

Namun demikian dirinya tetap mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf kepada para guru di SD Inpres Tunis. Bahkan sudah ada kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan  dan damai pada Rabu pekan depan.

“Saya sudah klarifikasi ke pak camat dan sudah menghubungi kepada sekolah, kita sepakat selesaikan Minggu depan. Setelah pulang ke desa,saya akan bertemu khusus dengan kepala sekolah”,ujarnya.
Yefta juga membantah saat kejadian itu ia dalam keadaan mabuk. Menurutnya, melalui peristiwa tersebut ia jadi pelajaran untuk melangkah dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Tunis, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten TTS,Yefta Betty diduga melakukan penghinaan terhadap Kepada sekolah dan guru SD Inpres Tunis. Peristiwa ini terjadi saat sang kades diundang untuk membuka kegiatan upacara pembukaan ujian sekaligus penyematan tanda peserta, Minggu 12/5/2024.

Kepala SD Inpres Tunis,Jiben Y.Natun kepada SUARA TTS.COM mengatakan sebelum menggelar ujian, pihak sekolah terlebih dahulu melakukan upacara pembukaan kegiatan sekaligus penyematan tanda peserta ujian. Berhubung Camat Fautmolo sedang tidak berada di tempat maka pihaknya mengundang Kepala Desa Tunis,Yefta Betty untuk membuka kegiatan tersebut pada hari Minggu, 12/5/2024.

Saat diberikan kesempatan membawakan sambutan ,Kepala desa Yefta Betty langsung marah dan mengeluarkan kata kata kotor yang ditujukan kepada kepala sekolah dan para guru. Kepala sekolah juga mencium aroma miras saat duduk berdekatan dengan kepala desa.

” Jadi waktu kasih kesempatan pak kades untuk membawa sambutan sekaligus membuka kegiatan, beliau langsung marah dan mengatakan siapa yang berkuasa di ini sekolah sehingga atur atur begini. Di sekolah ini yang berhak hanya keluarga Bety dan komite sekolah, kamu guru guru hanya datang untuk mengabdi, kamu semua b*b* m*i,anj*ng,manusia karet,kamu S.Pd guru b*d*h“,kata Kepsek Natun menirukan ucapan Kades Yefta.

Selanjutnya sang kades mengeluarkan cacian dan umpatan terhadap kepala sekolah dan guru serta orang tua siswa yang hadir.
“Jadi dia bilang guru b*d*h,guru karet, datang di sini tidak mengabdi tapi bebankan orang tua. Tidak hanya guru yang jadi sasaran, dia bilang orang tua siswa juga datang kasih sekolah anak tapi datang bagaya dan pamer kekayaan.

Karna sudah marah marah dan mencaci maki guru guru dan orang tua siswa, acara pembukaan pun dibatalkan.
Atas peristiwa tersebut, para guru merasa tersinggung dan dihina oleh kepala desa. Para guru sempat ingin keluar dari ruangan namun demi masa depan anak anak sehingga mereka mengalah agar ujian tetap dilaksanakan.

Dirinya juga menduga kepala desa marah karna kebiasaan di sekolah tersebut saat ujian, orang tua menyiapkan makan untuk guru, pengawas dan peserta ujian.
Padahal menurut Kepsek Natun, pihak sekolah tidak membebankan siswa maupun orang tetapi itu hanya kebiasaan yang sudah berlangsung puluhan tahun.
“Jadi sekolah tidak kasih beban tapi itu kebiasaan dari dulu. Saat ujian, orang tua siswa siapkan makan untuk siswa maupun guru”, ujarnya.

Usai kejadian, dirinya sudah melaporkan ke Camat dan juga Penjabat Bupati TTS.

Camat Fautmolo,Oritjes Tefa, S.Sos, saat dikonfirmasi mengatakan sudah ada klarifikasi bersama kepala desa Tunis dan sudah sepakat berdamai pada Rabu mendatang.
Menurut Camat Oritjes, kepala desa sudah mengakui perbuatannya dan juga selain mabuk, kades diduga diprovokasi oleh orang tua siswa terkait persiapan makanan untuk guru pada saat ujian.

“Sudah klarifikasi dengan kepala desa, beliau mengakui kesalahannya. Dalam klarifikasi juga kita duga ada orang tua yang provokasi beliau, tapi sudah sepakat urus secara kekeluargaan”,ujar Camat Oritjes melalui layanan telpon,Rabu 22/5/2024.

Dalam pertemuan klarifikasi tersebut, Camat sempat menasihati Kades terkait etika kepala desa dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.(Sys).

 

Example 300250
Example 120x600