Example 728x250
Berita

Pilkada TTS, Percuma Banyak Program Miskin Implementasi Lebih Baik Sedikit Program Kaya Implementasi

613
×

Pilkada TTS, Percuma Banyak Program Miskin Implementasi Lebih Baik Sedikit Program Kaya Implementasi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ket. Foto : Nampak para pendeta sedang memberikan doa pengutusan untuk para Paslon yang bertarung di Pilkada TTS

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

Example 300x600

SUARA TTS. COM | SOE – Klasis Soe Timur menggelar kegiatan diskusi panel politik Pilkada TTS di bawah tema “Menjaga Suara Rakyat sebagai Suara Tuhan” bertempat di Gereja Imanuel Kuatnana, Kamis 26 September 2024. Sayangnya, kegiatan tersebut tak dihadiri 5 Pasangan calon yang telah ditetapkan KPU Kabupaten TTS.
Paket “bersatu” Salmun Tabun-Marthen Tualaka nampak hadir lengkap. Paket Osela, hanya dihadiri calon wakil bupati TTS, Uksam Selan. Paket Kase-Lakapu juga hanya dihadiri calon wakil bupati, Yohanis Lakapu. Paket Enjoy, hanya dihadiri calon bupati, Egusem Tahun. Sementara Paket Bumy, Buce Lioe-Army Konay tidak menghadiri acara tersebut. Hadir juga dalam kegiatan tersebut calon Gubenur NTT, Simon Petrus Kamlasi yang didampingi istri dan sang ibu.
Ditegaskan Sekertaris panitia, Yan Faot, jika panitia mengundang seluruh Paslon untuk menghadiri kegiatan tersebut.
“ Semua Paslon kita undang untuk mengikuti kegiatan ini. Namun yang hadir, tidak lengkap,” ungkap Faot.
Hadir sebagai pemateri, Ketua KPU Kabupaten TTS, Andhy Funu, Ketua Bawaslu TTS, Desi Nomleni, Pemerhati Sosial-Politik, Oktovianus Naitboho dan Pdt. Dr. Eben Nuban Timo, M.Th. Kegiatan diskusi panel dipandu Yan Faot.
Dalam materinya, Andhy menjelaskan terkait tahapan Pilkada TTS yang sementara berjalan dan juga komposisi KPU kabupaten TTS mulai dari Sekertariat, PPK, PPS hingga KPPS.
Andhy juga menjelaskan terkait pengadaan logistik Pilkada TTS.
“ KPU sudah melakukan pengadaan logistik tahap pertama yaitu pengadaan segel, tinta, bilik dan kotak suara. Sedangkan pengadaan tahap kedua akan dimulai pada 1 Oktober mendatang yaitu pengadaan surat suara. Kita targetkan 20 Oktober logistik sudah tersedia,” terangnya.
Sementara Desi dalam materinya lebih menekankan pada politik uang. Dimana ruang lingkup politik uang tidak hanya sekedar pemberian uang untuk mengarahkan pemilih saja, tetapi juga meliputi pemberian barang dan janji.
Desi mengajak masyarakat untuk berani menolak dan melaporkan kepada Bawaslu jika mengetahui terjadinya politik uang.
“ Saya berharap bapa, mama harus berani menolak dan melaporkan jika ada tim sukses atau Paslon yang melakukan politik uang. Kita semua harus lawan praktek politik uang,” ajaknya.

Ket. Foto: Nampak para Paslon sedang memperkenalkan diri dalam diskusi panel Pilkada TTS

Sementara itu, pemerhati sosial-politik, Oktovianus Naitboho menegaskan, salah satu indikator utama keberhasilan seorang kepala daerah adalah pencapaian PAD.
Dirinya mengaku prihatin melihat realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten TTS yang masih rendah padahal memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Oleh sebab itu, ia menantang para Paslon untuk menaikan PAD jika terpilih nantinya.
“ Kabupaten TTS ini kaya akan SDA tapi anehnya PAD rendah sekali. Dari postur APBD yang mencapai 1 triliun lebih, 90 persen lebih semua dari dana transfer pusat (DAK dan DAU). Padahal kita punya kekayaan SDA tapi tidak mampu dikelola dengan baik,” ujarnya.
Dirinya juga menyoroti terkait program visi misi para Paslon. Ia menyebut, percuma jika banyak program tapi miskin implementasi. Lebih baik jika sedikit program tapi kaya akan implementasi.
Ia mengingatkan para Paslon dalam memberikan janji-janji manis harus tetap berpijak pada kemampuan APBD.
“ Silakan kasih janji manis, tapi harus lihat kemampuan APBD kita, lihat PAD kita berapa. Tidak usah buat program banyak-banyak kalau nanti ujungnya tidak bisa dikerjakan juga. Buat program sedikit saja tapi bisa dikerjakan karena realistis dengan kemampuan APBD “ ingatnya.
Sementara Dr. Eben menekankan pada pentingnya etika dan nilai moral bagi seorang pemimpin.
Tanpa etika dan nilai moral, seorang pemimpin hanya menggunakan kekuasaan untuk memuaskan napsu dan membantai orang lain (lawan politik).
Kegiatan panel diskusi Pilkada TTS, dibuka langsung oleh ketua Klasis Soe Timur, Pdt. Yunius Betty. Hadir dalam kegiatan tersebut pendeta jemaat se-klasis teritori Kab TTS yang berjumlah 70 pendeta dan para jemaat dari klasis Soe Timur. Kegiatan ditutup dengan deklrasi Pilkada damai dan doa pengutusan bagi para Paslon. (DK)

Example 300250
Example 120x600