Ket foto : Pantau bencana, Kepala BPBD TTS, Yeri Nakamnanu bersama Pejabat Bupati TTS dan Dandim menyatukan kondisi banjir di Desa Toineke
Laporan Reporter Suara TTS. COM, Dion Kota
SUARA TTS. com | BUMN – Banjir yang melanda Desa Toineke, Kecamatan Kualin Kabupaten TTS pada Senin 11 Maret 2024 lalu kini telah surut. Banjir yang disebabkan oleh luapan kali Noemuke tersebut, sempat merendam belasan rumah warga dengan ketinggian 40 hingga 50 Cm.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Timor Tengah Selatan (TTS), Yeri Nakamnanu kepada SUARA TTS. COM, Rabu 13 Maret 2024 mengatakan, banjir yang sempat merendam belasan rumah warga Desa Toineke tersebut kini sudah surut.
Banjir tersebut dipicu oleh pendangkalan permukaan kali Noemuke. Dimana sedimen lumpur yang menumpuk menyebabkan permukaan permukaan kali Noemuke naik. Selain itu, terjadi sumbatan di saluran drainase yang berada di Desa Toineke sehingga menghambat aliran udara ke laut.
“Banjir di Desa Toineke sudah surut dan saluran drainase yang tersumbat sudah kita perbaiki sehingga air bisa mengalir dengan cepat ke laut,” ungkap Yeri.
Mengantisipasi terjadinya bencana susulan akibat cuaca ekstrim yang masih berlangsung dikatakan Yeri, termasuk akan mendirikan posko Tanggap bencana di Desa Toineke.
“ Hari ini kita akan turun ke Toineke untuk membangun Posko Tanggap Bencana. Hal ini dimaksudkan agar apa bila terjadi bencana kita bisa lebih cepat melakukan pertolongan. Mengingat wilayah kecamatan Kualin Amanuban Selatan merupakan wilayah rawan bencana banjir,” terang mantan Sekertaris Kominfo ini.
Selain banjir, hujan deras yang disertai angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang. Sejauh ini dikatakan Yeri, belum ada laporan terkait bangunan rumah atau fasilitas pemerintah yang rusak akibat cuaca ekstrem.
Ket foto : Kepala BPBD TTS, Yeri Nakamnanu menyerahkan bantuan beras kepada salah satu korban banjir di Desa Toineke.
“Selain banjir di Desa Toineke, hujan deras yang disertai angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon tumbang, seperti di titik terminal Haumeni dan RSUD Soe. Bersama teman-teman TNI-Polri kita sudah mengevakuasi pohon tumbang tersebut sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” terangnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Pasalnya cuacana ekstrim hingga kini masih terus berlangsung. Bagi yang melakukan aktivitas di luar rumah dihimbau untuk berhati-hati dan selalu waspada.
Sementara bagi masyarakat yang bermukim di wilayah lereng dan bantaran kali diminta ekstra waspada jika terjadi hujan lebih dari 1 jam. Masyarakat diminta untuk mengevakuasi diri secara mandiri ke tempat yang aman guna mencegah terjadinya korban jiwa.
“Cuaca ekstrem masih terus berlangsung sehingga saudara-saudari kita yang tinggal di lereng bukit dan bantaran kali harus ekstra waspada . Kalau hujan berlangsung lebih dari 1 jam, maka harus segera mengevakuasi diri secara mandiri ke tempat yang aman,” imbaunya. (DK)
Editor : Erik Sanu
