Example 728x250
BeritaHUKUM

Di Kabupaten TTS, Masyarakat, Kepala Desa dan Anggota DPRD TTS Saling Lapor, Dari BK DPRD Hingga Polisi

1075
×

Di Kabupaten TTS, Masyarakat, Kepala Desa dan Anggota DPRD TTS Saling Lapor, Dari BK DPRD Hingga Polisi

Sebarkan artikel ini
SUARA TTS.COM/DionKota
Example 468x60

Ket. Foto : Nampak warga Noemuke didampingi Pospera sedang mengadu ke BK DPRD TTS 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota

Example 300x600

SUARA TTS. COM | SOE – Hanya gara-gara kran air, warga Desa Noemuke didampingi Pospera, kepala desa dan anggota DPRD TTS saling lapor. Warga Noemuke, Aris Tabun didampingi Pospera melaporkan Anggota DPRD TTS, Hendrikus Babys ke Badan Kehormatan (BK) dan Polres TTS atas kasus pengrusakan kran air yang berada di halaman rumah Aris Tabun. Sementara Hendrikus Babys melaporkan Pospera atas dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial. Kepala Desa Noemuke, Semrys Oryanty Lette melaporkan Aris Tabun Cs atas kasus pengrusakan jaringan pipa air bersih.
Efrin Banu, Sekertaris Pospera mengatakan, pihaknya mendampingi warga Noemuke, Aris Tabun melaporkan anggota DPRD TTS, Hendrikus Babys ke BK atas kasus pengrusakan Kran air dan memaki Aris Tabun pada 7 November 2024 lalu.
“ Rabu 20 November lalu kita mendampingi Aris Tabun melaporkan Pak Heba Babys ke BK DPRD TTS. Kita sudah ceritakan semua kronologi kejadian ke BK dan kita berharap laporan kita bisa segera ditindaklanjuti,” ungkap Efrin kepada wartawan di kediamannya, Kamis 21 November 2024.
Pada Kamis malam, diketahui jika Warga Noemuke didampingi Pospera juga melaporkan Hendrikus Babys ke Polres TTS atas kasus yang sama.
Terkait kronologi kejadian dijelaskan pria yang akrab disapa Epin, bermula sejak 3 bulan lalu. Dimana pasokan air yang mengalir lewat jaringan pipa tidak sampai ke kantor desa dan Puskemas Noemuke. Sehingga Hendrikus Babys melakukan pengecekan. Saat dicek, ditemukan adanya Kran air di RT 20 (pinggir jalan) yang sering terbuka sehingga air mengalir keluar tanpa ada pemanfaatan (mubazir) . Hendrikus lalu meminta solusi dari RT 20, Derek Taneo agar airnya tidak lagi terbuang percuma karena Kran sering buka oleh oknum nakal. Derek lalu menyarankan agar Kran air dipindahkan ke rumah Aris Tabun sehingga mudah kontrol.
“ Karena sudah sepakat untuk pindahkan Kran air, maka pak RT pergi ambil pipa dan Kran ke rumah jabatan. Karena kran air ini dimanfaatkan masyarakat dari dua RT yang jumlahnya sekitar 30 KK, maka mereka berpatungan masing-masing menyumbang Rp. 1000 untuk menyambung pipa ke rumah Aris Tabun guna pemindahan Kran air,” terangnya.
Pada 7 November lanjut Epin, Hendrikus ditemani 4 orang yang salah satunya linmas dan ketua RT pergi mencek air ke bak penampungan. Pulang dari bak penampung, Hendrikus dan keempat warga tersebut singgah di rumah Aris Tabun. Begitu masuk ke rumah Aris Tabun, Hendrikus disebut langsung marah-marah hingga mengeluarkan kata kotor ( makian).
“ Pak Heba marah-marah sampai maki pak Aris Tabun. Pak Heba menyebut air yang tidak lancar ini karena pemasangan Kran air di rumah pak Aris,” ujarnya.
Setelah marah-marah, Hendrikus dikatakan Epin mengambil kayu balok lalu memukul Kran hingga patah. Setelah itu, Hendrikus memerintah linmas untuk menyumbat pipa air tersebut.
“ Setelah pipa disumbat, pak Hendrikus masih sempat bicara, kalau pak Aris masih buka Kran lagi silakan kasih tinggal kampung Noemuke,” kisah Epin.
Sementara itu, Hendrikus Babys membantah jika dirinya memaki Aris Tabun atau pun melakukan pengrusakan terhadap Kran air.
Ia menyebut, dirinya benar memarahi Aris Tabun tapi tidak pernah mengeluarkan kata kotor.
“ Saya marah dia (Aris Tabun) karena dia bobol pipa induk untuk sambung selang ke rumahnya. Gara-gara perbuatan tersebut, ribuan warga di bawah (2 dusun) sudah 1 bulan lebih tidak dapat air. Saya marah dia tapi tidak pernah maki dia. Saya ada saksi karena saat kejadian ada 4 warga termaksud linmas ada di lokasi kejadian,” tegas Hendrikus.
“ Setelah itu, saya dan linmas pukul pipa T yang dipasang guna menyambung selang ke rumah Aris tabun untuk dibuka. Setelah terbuka saya suruh linmas sumbat pipa tersebut agar air di pipa induk bisa terus mengalir ke bawah,” sambungnya.
Hendrikus menyebut, tidak ada Kran air yang dipasang di rumah Aris. Setelah pipa induk dibobol, Aris lalu menyambung selang dan dipakai untuk siram sayur di halaman rumahnya.
“ Kakak cek saja, itu tidak ada Kran air di rumah Aris itu. Aris bobol pipa induk lalu sambung pakai selang untuk siram sayur di rumahnya,” sebutnya. (DK)

Example 300250
Example 120x600