Ket foto : Ilustrasi Caleg incumbent yang gagal lolos kembali.
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota
SUARA TTS. COM | SOE – Terdapat 14 Caleg incumbent yang gagal untuk kembali menempati kursi anggota DPRD TTS untuk periode 2024-2029. Bahkan dalam 14 nama Caleg incumbent yang gagal, terdapat nama Caleg yang sudah tiga periode terakhir menjadi langganan duduk di Parlemen.
Di Dapil 1, Ada nama Caleg Incumbent tiga periode anggota DPRD TTS, Uksam Selan yang tumbang pada pemilu kali ini. Uksam yang kini maju dari partai solidaritas Indonesia (PSI) mengalami penurunan suara yang signifikan. Meski memiliki nama besar, namun Uksam hanya mampu meraih 867 suara. Uksam gagal masuk kembali ke parlemen karena Partai PSI kalah akumulasi dan terlempar dari rangking 8 besar peraih suara terbanyak di Dapil 1.
Berikutnya, ada nama Caleg Incumbent asal Partai Golkar Lorens Jehau yang gagal di pemilu 2024. Meski mampu meningkatkan raihan suara dari pemilu 2019, dimana Lorens mampu mendulang 1.259 suara, namun raihan tersebut masih kalah dari istri mantan Bupati TTS (Epy Tahun), Oktovina Lado yang meraih 2.053 suara.
Nama ketiga caleg incumbent yang gagal di Dapil 1 adalah Yupic Boimau. Meski mendulang 1.074 suara, Yupic gagal kembali duduk di parlemen karena partai Hanura kalah akumulasi suara.
Keempat, ada nama Anggota DPRD TTS 2 periode dari Partai Demokrat, Yudi Arifus Selan. Meski mampu meningkat perolehan suaranya menjadi 753 suara, Yudit yang maju untuk ketiga kalinya harus kalah dari Chandra Susianto yang mendulang 968 suara
Di Dapil 2, terdapat satu Caleg incumbent yang gagal lolos yaitu Lusianus Tusalakh. Perolehan suara pria yang akrab disapa Lusi ini mengalami penurunan. Lusi hanya mampu mengumpulkan 518 suara kalah jauh dari Sefrit Nau yang mampu mendulang 1. 522 suara. Dengan raih tersebut maka 1 kursi Hanura ditempati Sefrit Nau
Di Dapil 3, Ada nama anggota DPRD TTS 2 periode Partai Nasdem, Anthoneta Nenabu yang gagal lolos untuk ketiga kalinya setelah dijegal Petrus G. Nenometa. Anthoneta sendiri mampu mengumpulkan suara 1.120 suara namun mampu dilewati Petrus yang meraih 1.499 suara.
Berikutnya ada nama Caleg incumbent dari dari PDI Perjuangan Gaudentius Ninu yang gagal terpilih kembali sebagai wakil rakyat. Perolehan suara Gaudentius mengalami penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya. Gaudentius hanya mampu mendulang 456 suara kalah dari pendatang baru, Yulius Nenobais yang sukses meraih 939 suara.
Nama ketiga di Dapil 3 yang gagal kembali lolos ke parlemen adalah Viktor Soinbala. Meski mampu meraih 1.049 suara, namun akumulasi suara Partai PAN masih kalah.
Di Dapil 4, Ada nama besar, Marthen Tualaka, anggota DPRD TTS 3 periode. Pria yang juga merupakan ketua DPC Hanura Kabupaten TTS ini gagal kembali duduk di kursi parlemen lantaran digeser pendatang baru Serisman Liufeto. Perolehan suara Marthen (1.149 suara) disalib sang pendatang baru yang meraih 1.288 suara. Dengan demikian kursi Hanura Dapil 4 diduduki Liufeto. Selain itu Marliana Lakapu dari partai Perindo yang harus puas berada di urutan ke 2 dengan perolehan 1.271. Ia kalah bersaing dengan Marthen Natonis yang juga ketua DPD Partai Perindo TTS. Marthen mendulang 2374 suara.
Berikutnya ada nama anggota DPRD TTS 2 Periode dari PKB, Melianus Bana yang gagal kembali terpilih sebagai wakil rakyat. Meski meraih 1. 164 suara, raihan suara Melianus tersebut masih kalah dari Silvester Tampani yang mendulang 1. 189 suara.
Caleg incumbent ketiga yang gagal lolos di Dapil 4 adalah Jason Beny. Kader Partai Nasdem yang merupakan anggota DPRD TTS 2 periode Ini gagal kembali ke gedung parlemen lantaran kalah bersaing dengan Askenas Afi. Perolehan suara Jason Benu terjun bebas di angka 497 suara. Kalah jauh dibandingkan raihan suara Askenas Afi yang menyentuh 1.683 suara.
Di Dapil 5, ada nama Caleg incumbent Gustaf Nabuasa yang gagal terpilih untuk periode ke-2. Gustaf yang mengumpulkan suara 1. 327 suara kalah dari sang ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekai Liu yang mampu meraih 1.652 suara.
Terakhir, ada nama caleg incumbent dari partai Golkar, Jorang Fahik yang gagal terpilih untuk kedua kalinya. Jorang harus merelakan kursinya ditempati Yoksan Benu yang meraih 2.061 suara unggul dari perolehan suara Jorang yang berada diangka 1.359 suara.
Diberitakan sebelumnya, Setelah dua periode menjadi pemenang pemilu tingkat Kabupaten TTS (2014 dan 2019) dan berhak atas kursi ketua DPRD TTS, di pemilu 2024 Partai Nasdem harus rela melepas kursi ketua DPRD TTS.
Prestasi Partai Nasdem dibawah komando Army Konay di pemilu kali ini turun drastis. Selain kehilangan kursi ketua, satu kursi partai Nasdem di Parlemen pun hilang.
Jika di dua pemilu sebelumnya Partai Nasdem bertengger di posisi puncak ( satu), kali ini posisi Nasdem merosot jauh ke posisi 4.
Walaupun memperoleh 5 kursi sama dengan Partai Golkar dan Gerindra, namun Nasdem kalah dari segi perolehan suara.
Pada pemilu kali ini, Nasdem memperoleh suara 23. 880 suara kalah jika dibandingkan dengan Golkar dan Gerindra yang masing-masing memperoleh 27.749 suara dan 26.534 suara. Suara Nasdem jauh tertinggal jika dibandingkan dengan PDI Perjuangan yang mengantongi 29. 102 dan berhak atas kursi ketua DPRD TTS. (DK)
Editor : Erik Sanu