Ket. Foto : Nampak Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Emilia Nomleni didampingi para pengurus DPD PDI Perjuangan NTT, Fraksi PDI Perjuangan DPRD NTT, DPRD TTS, DPRD TTU, fraksi PDI Perjuangan Kab Kupang dan masyarakat sedang memegang bibit aneka buah yang akan ditanam di kawasan Fatumnasi
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, DionKota
SUARA TTS. COM | SOE – DPD PDI Perjuangan Propinsi NTT memiliki cara tersendiri untuk merayakan HUT PDI Perjuangan ke-52 yang jatuh hari ini, Jumat 10 Januari 2025. Perayakan HUT tingkat Propinsi NTT dirayakan di daerah Fatumnasi, Kabupaten TTS.
Perayaan HUT Ke-52 ditandai dengan penanaman aneka bibit pohon buah-buahan dan pembagian paket sembako bagi warga Fatumnasi.
Pantauan SUARA TTS. COM, perayaan HUT PDI Perjuangan dihadiri Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT, Ir. Emilia Nomleni, Sekretaris DPD Yunus Takandewa, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekai Liu, Pj Bupati TTS, Edison Sipa, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTT Arief Mahmud, Kepala PLN Soe, fraksi PDI Perjuangan DPRD Propinsi NTT, fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten TTS, DPRD Kabupaten TTU dan fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Kupang. Kegiatan tersebut juga dihadiri 80 warga Desa Fatumnasi dan 20 warga dari Desa Kuanoel.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT, Ir. Emilia Nomleni, menjelaskan bahwa sebanyak 200 bibit pohon durian, 1.000 bibit pohon jeruk, 200 bibit pohon apel, 500 bibit pohon kopi, dan 500 bibit pohon alpukat ditanam di kawasan Fatumnasi. Selain di tanam di kawasan Fatumnasi, sebagian bibit pohon buah tersebut juga dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam di pekarangan rumah mereka masing-masing.
Ket. Foto Nampak pengurus PDI Perjuangan DPD NTT dan DPC Kabupaten TTS sedang menanam bibit pohon buah-buah di kawasan Fatumnasi
“Kami berharap jeruk dan apel bisa kembali menjadi ikon Kabupaten TTS, sebagaimana dulunya. Oleh sebab itu, di moment perayaan HUT PDI Perjuangan kita menanam bibit pohon apel, jeruk dan beberapa buah lainnya,” ungkap Emilia.
Ia menambahkan, gerakan penanaman pohon ini bukan hanya bagian dari perayaan simbolis, tetapi juga mencerminkan komitmen partai terhadap keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan.
Menurut Emilia, program ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mendorong gerakan penghijauan setiap tahunnya.
“Hasil dari pohon-pohon ini mungkin belum bisa dirasakan hari ini, tetapi di masa depan, generasi berikutnya akan merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Gerakan ini menjadi bukti nyata bahwa PDI Perjuangan hadir tidak hanya untuk urusan politik, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan rakyat.
“Ini adalah langkah awal dalam upaya kami bersama rakyat untuk membangun masa depan yang lebih baik. Karena tanaman buah yang ditanam ini memiliki nilai ekonomi,” tambah Emilia.
Selain gerakan penghijauan, acara ini juga diisi dengan pembagian 100 paket sembako kepada masyarakat. Sebanyak 80 keluarga dari Desa Fatumnasi dan 20 keluarga dari Desa Kuanoel menjadi penerima manfaat dalam kegiatan ini.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekai Liu, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian PDI Perjuangan terhadap masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. “Sembako yang dibagikan hari ini adalah salah satu bentuk kontribusi kecil dari kami untuk membantu masyarakat di desa ini,” ujar Mordekai, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten TTS.
Setelah penanaman pohon dan pembagian sembako, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Zoom bersama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dalam kesempatan ini, Megawati memberikan arahan terkait gerakan sosial partai yang diusung dalam tema besar “Satyam Eva Jayate” atau “Kebenaran Akan Menang.”
Megawati menekankan pentingnya keberlanjutan program-program sosial partai yang mampu menjawab kebutuhan rakyat dalam jangka panjang. Pesan ini disambut hangat oleh seluruh peserta, termasuk para kader, pejabat, dan masyarakat yang hadir.
Pada hari yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekai Liu, menyampaikan bahwa pihaknya juga telah melakukan survei ke beberapa desa terpencil seperti Nenas dan Sutual. Desa-desa tersebut masih belum terjangkau oleh jaringan listrik, namun diharapkan tahun depan PLN dapat melayani kebutuhan masyarakat di sana.
“Kami bersama PJ. Bupati TTS, Ketua DPD PDI Perjuangan, pihak PLN, dan BKSDA telah berdiskusi mengenai solusi terbaik untuk desa-desa ini, termasuk melalui pengalihan status Cagar Alam Mutis menjadi Taman Nasional. Hal ini sangat penting untuk membuka akses listrik sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelas Mordekai.
Emilia Nomleni menambahkan bahwa perubahan status Cagar Alam Mutis menjadi Taman Nasional merupakan langkah strategis untuk mendukung pengelolaan kawasan tersebut. “Fatumnasi dan Mutis adalah aset berharga yang harus kita kelola dengan baik, tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam peringatan HUT ke-52 ini, PDI Perjuangan menunjukkan komitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten TTS. Emilia Nomleni menegaskan bahwa program-program yang dilakukan bukan hanya simbolis, tetapi juga memiliki dampak nyata yang diharapkan bisa dirasakan dalam jangka panjang.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk Kepala BKSDA, PJ. Bupati TTS, dan masyarakat setempat. Bersama-sama, kita berkomitmen untuk menjaga warisan alam dan membangun kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutup Emilia.
HUT ke-52 PDI Perjuangan di Kabupaten TTS menjadi bukti bahwa partai ini tidak hanya fokus pada urusan politik, tetapi juga peduli terhadap isu lingkungan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, PDI Perjuangan menunjukkan bahwa politik yang berorientasi pada rakyat mampu memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan.
Fatumnasi dan Mutis kini menjadi simbol harapan baru, tidak hanya bagi Kabupaten TTS, tetapi juga bagi NTT secara keseluruhan. Kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan keberpihakan kepada rakyat yang menjadi inti perjuangan PDI Perjuangan selama 52 tahun. (DK)